1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Jihadi Eksekusi Tiga Tentara Suriah

9 Januari 2013

Para pemberontak jihad dari Front Al-Nusra mengeksekusi tiga prajurit pro Assad. Kelompok jihadi beberapa waktu terakhir mulai masuk ke Suriah dan membuat konflik di negara itu semakin rumit.

https://p.dw.com/p/17G0q
Foto: picture-alliance/dpa

“Front Al-Nusra mengeksekusi tiga tentara rezim yang ditangkap pada 5 Januari lalu” demikian pernyataan Lembaga Pengawas HAM Suriah yang berbasis di London, sambil menambahkan bahwa masih belum jelas kapan eksekusi itu dilakukan.

Dalam rekaman yang dikeluarkan kelompok garis keras dan diposting di situs berbagi video YouTube oleh lembaga pengawas HAM Suriah itu memperlihatkan tiga orang duduk di depan bendera hitam dan dikelilingi para laki-laki bertopeng yang memegang senapan serbu Kalashnikov.

Pengikut Sekte Alawi

Mereka memberikan nama dan alamat saat seorang laki-laki yang menginterogasi mengidentifikasi mereka sebagai pengikuti Alawi, sebuah sekte minoritas di dalam Syiah. Presiden Bashar al-Assad dan sejumlah pejabat penting yang kini berkuasa di Suriah dikenal sebagai pengikut sekte Alawi.

Video itu juga memperlihatkan tubuh-tubuh yang hancur dari para laki-laki yang tergelatak di selokan.

“Anjing-anjing Assad telah menyakiti para perempuan Deir Ezzor, dan inilah yang akan terjadi pada siapapun yang melakukan hal seperti itu,” teriak seorang laki-laki dari belakang kamera.

Kepala Lembaga Pengawas HAM Suriah Rami Abdel Rahman mengatakan ketiga laki-laki itu ditangkap pada Sabtu pekan lalu, namun tidak ada keterangan tentang kapan mereka dieksekusi.

Jihadi di Suriah

Al-Nusra belakangan terkenal di Suriah lewat aksi-aksi brutal antara lain bom bunuh diri. Mereka terlibat dalam berbagai pertempuran dan memimpin penyerangan atas rezim Assad.

Taktik yang mereka pakai dan dugaan terkait dengan cabang Al Qaeda di Irak telah membuat Amerika memasukkan Al-Nusra ke dalam daftar organisasi teroris.

Pembunuhan terbaru ini terjadi setelah kemunculan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang menyatakan bahwa situasi di Suriah semakin memburuk akibat terjadinya kejahatan serius termasuk kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, baik pemerintah Assad maupun kelompok pemberontak.

Akhir tahun lalu, PBB telah menyampaikan peringatan mengenai kehadiran kelompok jihad dari berbagai negara ke Suriah. Kelompok ini menumpangi konflik Suriah untuk melawan rezim Assad yang mereka anggap merepresentasikan kekuatan Syiah.

Kehadiran para jihadi asing itu membuat konflik Suriah menjadi semakin kompleks. Gerakan pemberontakan di negara itu diawali oleh demonstrasi damai warga yang meminta Presiden Assad mundur. Pembubaran paksa dengan kekerasan atas aksi damai itu membuat masyarakat membangun kekuatan dan melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Assad.

ab/ as (AFP/ DPA/ AP)