1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Euro Berselisih mengenai Yunani

Christoph Hasselbach15 Mei 2012

Para menteri keuangan negara pengguna Euro ingin mempertahankan Yunani tapi kesabaran mereka semakin berkurang. Yunani diminta untuk bekerjasama.

https://p.dw.com/p/14vea
Foto: Reuters

Kelompok Eropa sedang menghadapi dilema besar: ingin mempertahankan Yunani dalam serikat mata uang, namun di Athena masih belum ada pemerintahan yang siap memenuhi syarat penghematan dan reformasi. Tanpa syarat tertentu, para negara donor Yunani tidak bersedia lagi untuk mengucurkan uang mereka.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäube menolak untuk mengubah kesepakatan bailout yang dengan susah payah telah disepakati. “Pertanyaannya bukanklah kita akan menjadi sedikit lebih murah hati kepada Yunani, namun apa yang memang layak secara ekonomis.“ Ditambahkan Schäube, kesepakatan yang telah tercapai merupakan “yang terbaik“ yang bisa dilakukan. Ia tidak melihat adanya perubahan yang terjadi di Yunani setelah pemilu. Juga Menteri Keuangan Luxemburg Luc Frieden mengatakan, “Kami tidak memiliki perjanjian dengan pemerintah (Yunani). Kami memiliki perjanjian dengan Republik Yunani.“

Mengeluarkan Yunani?

Menteri Keuangan Austria Maria Fekter terutama kesal terhadap para politisi di Athena yang menolak program penghematan namun tetap menginginkan bantuan. “Ini tidak dapat diterima jika kita mendengar mereka tidak peduli dengan persayaratan, karena Uni Eropa tetap akan meberikan bantuan. Ini bukan sikap yang kita harapkan dari mitra negosiasi.“ Jika Yunani tidak memenuhi komitmen, tidak ada uang yang mengalir ke Yunani lagi.

Dänemark EU Österreich Finanzministerin Maria Theresia Fekter zu Rettungschirm Ecofin
Menteri Keuangan Austria Maria Fekter (tengah)Foto: Reuters

Fekter juga tidak memiliki keraguan untuk berbicara tentang keluarnya Yunani dari serikat mata uang dan bahkan lebih dari itu. “Anda tidak dapat meninggalkan Zona Euro, tapi Anda dapat meningglakan Uni Eropa,“ dikatakan Fekter. ”Yunani nantinya harus mengajukan permohonan untuk masuk kembali. Lalu kita akan mempertimbangkan dengan seksama apakah Yunani pantas untuk bergabung dengan Uni Eropa.“ Satu sindiran terhadap pemerintah lama Yunani yang menunjukkan angka-angka palsu untuk bergabung dalam Zona Euro.

Pemilu Baru Dianggap Tidak Akan Membantu

Namun beberapa pihak melihat masalah ini dengan lebih hati-hati. Menurut Menteri Keuangan Belgia Steven Vanackere, keluarnya Yunani dari Zona Euro tidak akan “memecahkan masalah“. Selain itu, masih terdapat ancaman bahwa negara-negara pengguna Euro lainnya yang lemah, terutama Spanyoljuga akan terpuruk dalam krisis yang lebih dalam.

Spanyol masih tidak bersedia untuk menyetujui rencana konsolidasi untuk memudahkan keluar dari krisis. Para investor menuntut biaya tambahan risiko yang lebih besar untuk memberi pinjaman kepada Spanyol. Sementara Menteri Keuangan Spanyol menganggap negaranya sebagai korban dari krisis pemerintahan Yunani. “Yunani harus membuat keputusan dan mencapai stabilitas politik. Ini dapat membantu Zona Euro secara keseluruhan.”

Menteri Keuangan Irlandia Michael Noonan, yang negaranya juga menerima bantuan internasional, berharap tercapainya kesepakatan di Athena. Negara ini terutama tengah menghadapi “masalah demokratis”. Dan pemilu baru tidak akan membantu. Michael Noonan mengatakan, “Kenapa harus mulai dari awal lagi? Namun tampakanya Yunani tetap akan menggelar pemilu baru. Meskipun itu tidak berartii bahwa pemerintah Yunani berikutnya akan dapat menerima program penghematan.

Griechenland Präsident Karolos Papoulias mit Parteichefs
Presiden Yunani Karolos Papoulias (kanan)Foto: picture-alliance/dpa

Tuntutan kepada Yunani

Sementara itu, Presiden Kelompok Euro Jean-Claude Junker tengah berjuang menjaga keutuhan kelompoknya. Senin malam (14/05) sesaat setelah berakhirnya pertemuan menteri keuangan, Junker mengatakan merasa terganggu oleh “ancaman dan pelajaran“ yang diarahkan kepada Yunani – yang ia maksud terutama adalah Maria Fekter.

“Tidak satu detikpun saya berpikir untuk mengeluarkan Yunani dari Zona Euro. Ini omong kosong, ini adalah propaganda dan kita harus menghormati demokrasi Yunani,“ dikatakan Junker. Namun meskipun demikian, ia tetap mengaskan harapannya, jika Yunani masih ingin mendapatkan dukungan: pemerintah Yunani, tidak peduli bagaimana ini terbentuk, harus mendukung perjanjian bagi disediakananya dana bantuan.