1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

120911 Kenia Explosion

12 September 2011

Dikuatirkan lebih dari 100 orang tewas akibat kebakaran di sebuah jaringan pipa penyaluran minyak bumi di ibukota Kenya, hari Senin (12/09) Diduga ada kebocoran pada pipa dan warga mencoba mengambil minyak yang tumpah.

https://p.dw.com/p/12Xdl
Joseph Mwangi (34) terduduk syok setelah menemukan sisa-sia jasad hangus kedua anaknya, salah satu berusia 6 tahun.Foto: dapd

Situasi di sekitar lokasi kecelakaan kacau balau. Orang-orang berhamburan di jalan, banyak dari mereka menderita luka bakar parah. Petugas bantuan mendahulukan korban dengan luka paling berat untuk diangkut ke rumah sakit.

Polisi mengatakan, sedikitnya 75 mayat ditemukan, setelah minyak yang tumpah ke sebuah pipa pembuangan terbuka terbakar dan menyebabkan api berkobar di kawasan kumuh yang padat penghuni di Nairobi.

Media Kenya mengatakan lebih dari 100 orang terbakar hingga tewas dan sebanyak itu pula yang dilarikan ke RS. Menurut polisi, terbukti sulit untuk menetapkan jumlah pasti korban tewas diantara korban yang terbakar hangus.

Penduduk mengatakan, minyak tumpah dari sebuah depo bahan bakar milik Perusahaan Pipa Minyak Kenya (KPC) dan mengalir ke saluran pembuangan terbuka, dekat kawasan kumuh, dikenal dengan nama Sunai, dekat kawasan industri. Warga sempat berebut tumpahan minyak sebelum minyak terbakar dan menimbulkan kobaran api.

Kenia Mehr als 100 Tote bei Pipeline-Explosion in Nairobi Flash-Galerie
Kawasan kumuh Sinai, Nairobi, dimana bencana kebakaran terjadi.Foto: dapd

"Api berkobar di satu tempat lalu menyebar semakin luas. Ada tiga ledakan. Saya tidak tahu berapa banyak yang cedera atau tewas", kata seorang saksi mata.

Juru bicara polisi Charles OOwino mengatakan, api disulut oleh puntung rokok yang dilempar ke dalam saluran pembuangan terbuka. Api mengamuk di kawasan pemukiman kumuh yang luasnya diperkirakan satu hektar.

Stasiun televisi setempat menayangkan gambar jasad yang dilalap api. Anak-anak berseragam sekolah lari ke segala arah, warga dengan luka bakar tak sadar terhuyung-huyung sementara bau asap dan daging terbakar memenuhi udara.

Seorang saksi mata menuturkan, orang-orang yang terbakar menceburkan diri ke sungai. Gubuk-gubuk habis tinggal abu. Petugas menutup kawasan tersebut, namun sejumlah orang menembus penghalang untuk mencari keluarga mereka.

Seorang pria muda mengatakan, "Saya mengkuatirkan ibu mertua saya. Kami meninggalkan dia sendiri tadi pagi di gubuk dan kami tidak tahu bagaimana nasibnya. Petugas tidak mengijinkan kami masuk, sekarang semua sudah hangus."

Petugas menggunakan bahan kimia untuk menjinakkan api. PM Kenya Raila Odinga mengunjungi lokasi kebakaran. Pemerintah akan akan melakukan semua yang mungkin untuk menjamin agar korban luka dirawat dan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai mendapat ganti rugi, kata Odinga. Ia tampak mengusap air mata setelah mengunjungi korban di RS.

Kenia Mehr als 100 Tote bei Pipeline-Explosion in Nairobi
Warga menyaksikan kerusakan akibat ledakan pipa minyak di Nairobi, Kenya, Senin (12/09).Foto: dapd

Bencana kebakaran semacam ini kerap terjadi di Afrika. Kebocoran pipa atau tergulingnya mobil tangki memancing kerumunan orang yang berebut tumpahan minyak, tanpa menghiraukan resiko kehilangan nyawa.

2,5 tahun lalu, 122 orang tewas di Kenya ketika hendak mengumpulkan minyak yang tumpah dari mobil tangki yang mengalami kecelakaan di kota Molo. sebuah puntung rokok menyebabkan mobil meledak dan terbakar.

            

Antje Diekhans/ Renata Permadi

Editor: Marjory Linardy