1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Timoschenko Bebani Hubungan Ukraina dan Eropa

26 April 2012

Presiden Jerman membatalkan perjalanan dinas ke Ukraina sebagai protes terhadap memburuknya kesehatan bekas PM Julia Timoschenko di penjara. Bukan cuma Jerman, Uni Eropa juga mulai menjauh dari Kiev

https://p.dw.com/p/14lMP
ARCHIV - Julia Timoschenko während einer Anhörung im Gericht in Kiew (Archivfoto vom 25.06.2011). Russland hat die Ukraine mit Nachdruck zu einem «humanen Umgang» mit der im Hungerstreik befindlichen früheren Regierungschefin Julia Timoschenko aufgefordert. Moskau nehme «mit Besorgnis» zur Kenntnis, dass sich der Gesundheitszustand der inhaftierten und erkrankten Oppositionsführerin offenbar verschlechtert habe. Das teilte das russische Außenministerium am Mittwoch auf seiner Internetseite mit. EPA/SERGEY DOLZHENKO +++(c) dpa - Bildfunk+++
Julia TimoschenkoFoto: picture-alliance/dpa

Kasus seputar kondisi kesehatan bekas Perdana Menteri Ukraina, Julia Timoschenko yang dikabarkan terus memburuk di dalam penjara, semakin mengisolasi Ukraina di Eropa. Presiden Jerman Joachim Gauck membatalkan perjalanan dinas ke Kiev sebagai protes atas prilaku pemerintah terhadap pemimpin oposisi itu.

Awalnya Gauck berencana menghadiri pertemuan multilateral untuk kawasan Eropa tengah yang akan digelar pertengah Mai mendatang di Krim. Menurut harian "Sueddeutsche", batalnya rencana Gauck itu sudah diketahui oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Sebelumnya Uni Eropa juga menyatakan protes atas pelanggaran HAM di Ukraina, khususnya terhadap Timoschenko. Brussel secara sepihak membekukan perundingan perjanjian kerjasama antara Ukraina dan Uni Eropa. Komisaris perluasan Uni Eropa, Stefan Fülle mengatakan, dirinya "sangat khawatir lantaran laporan terakhir soal prilaku di Penjara terhadap Timoshcenko."

Timoschenko saat ini mendekam di penjara Charkov. Ia divonis penjara tujuh tahum oleh sebuah pengadilan di Kiev atas tuduhan korupsi saat membuat perjanjian perdagangan gas dengan Rusia. Kendati begitu, pengamat internasional menilai putusan tersebut bermotifkan politis.

Timoschenko kalah tipis dari Victor Yanukovitsch pada pemilu kepresidenan terakhir. Tahun 2004 ia memimpin "Revolusi Oranye" yang sukses menggagalkan rencana bekas Presiden Leonid Kutschma untuk mewariskan jabatannya kepada Yanukovitsch melalui manipulasi pemilu.

Timoschenko sendiri menderita berbagai penyakit sejak beberapa bulan lalu. Pekan lalu ia melakukan aksi mogok makan sebagai protes terhadap layanan kesehatan yang diterimanya. Pengacara Timoschenko mengatakan, kliennya sempat dipukuli oleh sipir penjara. "Saya takut, ini adalah momen-momen terakhir hidup saya," tulis Timoschenko di halaman internet pribadinya.

Kasus Timoschenko terus membayangi masa jabatan Yanukovitsch. Belakangan muncul isu bahwa diplomat-diplomat Eropa akan memboikot Ukraina yang menjadi salah satu tuan rumah Piala Eropa 2012. Sang presiden dikabarkan memerintahkan penyelidikan terkait insiden pemukulan di penjara.

Nugraha//afp/ap/rtr