1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Karadzic Sampaikan Pembelaan di Mahkamah Kejahatan Internasional

1 Maret 2010

Radovan Karadzic membantah seluruh dakwaan perkara kejahatan perang Balkan yang diajukan di Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda. Ia berdalih, waktu itu justru ia melakukan sesuatu yang suci dan adil.

https://p.dw.com/p/MGCA
Mantan pemimpin Serbia Radovan KaradzicFoto: AP

Dalam pembelaan yang disampaikan dalam Bahasa Slavia, yang lalu disampaikan dalam bahasa Inggris oleh seorang penerjemah, Karadzic mengatakan, "Perang itu dilancarkan negara saya dengan dasar yang adil dan suci. Dengan itulah saya akan mampu membela diri saya sendiri dan bangsa saya."

Negara dan bangsa yang dimaksud Karadzic adalah Yugoslavia, negeri federal gabungan berbagai negara bagian yang dulunya begitu kokoh, namun rapuh sepeninggal orang kuat Josef Broz Tito, dan hancur di awal 1990an, seiring ambruknya blok Timur.

Menurut Karadzic, ia sama sekali tidak punya maksud untuk mengusir kaum Muslim, yang harus disalahkan dalam perang itu justru adalah kaum Muslim Bosnia dan Kroasia. Menurut bekas pemimpin Serbia Bosnia itu, kaum Serbia waktu melancarkan perang terhadap kaum Muslim Bosnia dan Kroasia, semata-mata untuk mempertahankan keutuhan Yugoslavia. Karena Kroasia dan kaum Muslim Bosnia sudah menyatakan akan memisahkan diri.

Disebutkan Radovan Karadzic, "Satu-satunya tujuan dari tindakan Serbia pada saat itu adalah melindungi penduduknya, harta bendanya dan wilayahnya."

Karadzik berdalih, seluruh konflik berdarah di Balkan di tahun 1990an itu hanyalah buah dari pemisahan diri Kroasia dan Bosnia-Herzegovina, dan merupakan akibat alamiah saja dari pertarungan tiga pihak demi suatu wilayah. Karadzic juga menuding sejumlah tokoh negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, Jerman dan Inggris, yang dituduhnya turut menjerumuskan kawasan Balkan dalam perang yang mengerikan.

Inilah untuk pertama kalinya Radovan Karadzic tampil secara resmi di Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda. Sebelumnya, ia menolak tampil. Persidangan-persidangan awal dengan acara pembacaan dakwaan dilangsungkan tanpa kehadirannya. Karadzic awalnya tidak mengakui mahkamah ini. Belakangan ia mempermasalahkan kurangnya waktu untuk mempersiapkan pembelaan diri. Pengadilan kemudian memberinya waktu selama empat bulan.

Dalam pembelaannya, Karadzic juga menayangkan berbagai gambar dan video, untuk membuktikan dalihnya bahwa kaum Muslim Bosnia dan Kroasia memalsukan fakta-fakta selama Perang Bosnia 1992-1995. Di bagian lain Karadzic menyatakan, "Saya tidak bermaksud membela diri dengan berdalih bahwa peran saya tidak penting, tidak juga mengaku seakan saya tidak menduduki jabatan yang penting. Saat itu saya hanyalah mengabdi pada rakyat saya. Karena itu pula saya tidak akan membebankan tanggung jawab pada orang lain.

Mahkamah Internasional untuk kejahatan perang bekas Yugoslavia yang berlangsung di Den Haag ini membidik Radovan Karadzic dengan 11 dakwaan, termasuk genosida, pembunuhan masal, perkosaan. Ia ditangkap di Beograd tahun 2008, setelah selama hampir 13 tahun hidup dalam pelarian sebagai buronan penjahat perang.

GG/VL/ afp