1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kanselir Jerman Harus Ubah Strategi Politik

29 Maret 2011

Usai kekalahan di pemilu negara bagian Baden-Württemberg, CDU dan FDP mulai membicarakan politik energi masa depan dan usaha untuk keluar dari penggunaan energi atom.

https://p.dw.com/p/10jkR
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: dapd

Harian liberal Italia La Stampa berpendapat tentang latar belakang kekalahan partai pemerintah dalam pemilu negara bagian di Jerman :

"Penjelasan akan apa yang terjadi di Jerman tidak hanya kesalahan politik yang dilakukan oleh kanselir Angela Merkel. Alasannya juga bertambahnya jarak antara kelompok pemilih yang semakin menuntut dan kelas politik yang tentu profesional dan kompeten, tetapi tidak bisa lagi mengartikan secara benar ketakutan dan tuntutan rakyat. Merkel sudah menduga akan dampak buruk yang mungkin timbul, tetapi kemudian memilih jawaban politik yang salah."

El Pais harian Spanyol juga menulis tentang pemilu di Baden-Württemberg dan berkomentar bahwa warga Jerman menginginkan perubahan politik :

"Hasil pemilu di Baden-Württemberg berarti semacam penghinaan bagi Angela Merkel dan ancaman bagi partai Kristen Demokrat CDU. Kekuatan CDU di negara bagian ini selalu dijadikan gambaran atas keberhasilan pemilihan di tingkat nasional. Bencana nuklir di Fukushima tidak hanya penjelasan satu-satunya atas hasil pemilu tersebut. Di CDU, kanselir Merkel tidak memiliki pesaing yang serius. Ia tidak melakukan hal-hal aneh, mengubah pemerintahan atau mengganti arah strategi politik. Padahal para pemilih menginginkan perubahan. Tanpa adanya perubahan yang berarti, Merkel akan sulit untuk bertahan hingga pemilu parlemen berikutnya."

Harian Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Swiss menganalisa situasi usai pemilu negara bagian di Jerman :

"Kekacauan ini tidak hanya karena 'Jepang'. Politik atom Merkel tidak dimengerti. Para pemilih merasa khususnya dari segi politik Eropa, kanselir bereaksi tanpa dukungan parlemen. Ini tampak pada hasil pemilu di Baden-Württemberg. Winfried Kretschmann dari partai Hijau adalah seorang politisi yang berhati-hati, ia akan menjaga keseimbangan, sesuai dengan karakter negara bagiannya. Bersamanya, semua pihak menang yang tidak melihat pentingnya perumusan posisi yang maksimal, melainkan mewujudkan hal yang masuk akal. Kalau perlu melalui perundingan yang alot."

Menurut harian Austria Salzburger Nachrichten kekalahan CDU dan FDP akhir pekan lalu memberi tugas jelas bagi kanselir Angela Merkel :

"Tidak ada pilihan lain di CDU selain kanselir Merkel. Tetapi secara politik, Merkel tidak bisa meneruskan apa yang telah ia lakukan selama ini. Langkah menuju politik energi hijau yang baru bersama dengan jaringan dan kapasitas daya simpan energi matahari dan angin harus dilakukan secara cepat. Usai moratorium berakhir, PLTN yang tertua tidak boleh lagi beraktivitas. CDU harus membuka kemungkinan untuk membentuk koalisi dengan partai Hijau."

Terakhir, harian Belanda de Volksrant yang menulis, bahwa hanya partai Hijau lah yang menarik keuntungan dari hilangnya kekuasaan CDU di Baden-Württemberg :

"Merkel menunjuk Fukushima sebagai sumber kekalahannya. Tetap ia gagal mengenali buruknya hubungan koalisi dengan partai liberal FDP. Di mata para pemilih, penutupan mendadak tujuh PLTN tua tidak menjadi bukti sebuah tindakan positif, melainkan sikap oportunis dan kurangnya kedaulatan. Tetapi tidak seperti biasanya, kali ini oposisi haluan kiri bukan pihak yang diuntungkan. Partai Sosial Demokrat SPD dan partai Kiri juga kalah. Hanya partai Hijau yang menang bersama Winfried Kretschmann yang juga pemeluk agama Katolik sebagai kandidat unggulan di Baden Württemberg. Melalui dukungan kelompok pemilih yang konservatif, partai Hijau tiba di pusat kekuasaan."

Vidi Legowo-Zipperer/dpa

Editor : Hendra Pasuhuk