Jokowi Luncurkan Stimulus Dorong Pertumbuhan Ekonomi
10 September 2015Presiden Joko Widodo menerangkan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendorong daya saing industri. Antara lain dengan memangkas birokrasi dan meningkatkan jaminan kepastian usaha.
Untuk itu, pemerintah bakal merombak 89 peraturan dan menghilangkan kerumitan perizinan usaha. Selain itu, kami juga menyiapkan 17 rancangan peraturan pemerintah dan peraturan presiden, 2 instruksi presiden, 63 peraturan menteri, dan 5 peraturan lain," kata Presiden Jokowi hari Rabu (09/09) di Jakarta.
"Berbagai langkah itu ditargetkan bisa rampung sampai bulan depan. Pemerintah juga akan mendorong layanan berbasis elektronik agar prosedur perizinan lebih efektif.
Presiden Jokowi hari Rabu mengumumkan meluncurkan serangkaian langkah-langkah stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomiyang melambat di kawasan Asia Tenggara dan menopang mata nilai tukar mata uang Rupiah yang anjlok selama beberapa minggu terakhir.
Investor masih ragu
Pemerintahan Jokowi yang belum setahun memerintah belakangan mendapat kritik dari kalangan ekonomi karena serangkaian kebijakan yang dianggap menghambat kegiatan dunia usaha. Jokowi juga mengirim pesan campuran, di satu pihak mengusung slogan-slogan nasionalis dan proteksionistis di dalam negeri, di lain pihak mengundang investor asing datang ke Indonesia selama kunjungannya ke negara-negara tetangga.
Presiden dan tim ekonominya juga mengumumkan berbagai program sosial untuk penduduk miskin dan penyediaan bahan pokok dan bahan bakar murah sampai ke tingkat desa.
Pada awal pemerintahannya, Jokowi memang berjanji akan membangkitkan perekonomian dan menciptakan cukup lapangan kerja baru bagi kaum muda. Target utama adalah menggalakkan pembangunan infrastruktur dan sektor manufaktur.
Selamatkan Rupiah
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo juga mengumumkan langkah-langkah intitusinya untuk menopang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan memperbaiki manajemen arus devisa.
Indonesia, seperti negara-negara berkembang lain, mengalami kesulitan ekonomi akibat tekanan faktor-faktor eksternal pada perekonomian global, misalnya kemungkinan naiknya suku bunga di Amerika Serikat, yang sejak lama ditunggu kalangan pengamat ekonomi.
Awal bulan ini, Presiden Widodo melakukan perombakan kabinet untuk memperbaiki kinerja tim ekonominya.
hp/vlz (afp, rtr)