1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kebebasan PersIndonesia

Jokowi: Kritik dan Masukan Pers Sangat Penting

Detik News
9 Februari 2022

Dalam Hari Pers Nasional, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintahannya selalu terbuka terhadap kritik dan masukan dari pers. Kritik dan masukan itu akan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan Indonesia.

https://p.dw.com/p/46imT
Indonesien Präsident Joko Widodo
Foto: Presidential Secretariat Press Bureau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kebebasan pers merupakan pilar penting dalam demokrasi di Indonesia. Jokowi menyatakan selalu terbuka terhadap kritik dan masukan dari pers.

"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, kebebasan pers adalah pilar penting kemajuan Indonesia, kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan dijamin dalam UU. Kritik, masukan, dan dukungan dari insan pers sangat, sangat, penting," kata Jokowi dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional 2022 sebagaimana disiarkan virtual, Rabu (09/02).

"Mengingatkan jika ada yang kurang, yang perlu diperbaiki, mendorong yang masih lamban, dan juga mengapresiasi yang sudah berjalan dengan baik. Agar seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan desa bekerja dalam frekuensi yang sama, visi yang sama untuk negara kita, untuk Indonesia maju," sambung Jokowi.

Jokowi memandang kritik dan masukan itu perlu bagi perbaikan kerja pemerintah. Menurut Jokowi, kritik dan masukan itu akan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan Indonesia.

"Pemerintah menyadari bahwa kerja besar transformasi bangsa ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Karena itu pemerintah selalu terbuka menerima masukan-masukan dari insan pers agar langkah-langkah besar ini betul-betul bisa tereksekusi dan dijalankan di lapangan sehingga membawa perubahan dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia," ujar Jokowi.

‘Pers punya tugas besar’

Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan sejumlah agenda penting pemerintah. Salah satu yang disampaikan adalah pelaksanaan G20 pada 2022.

"Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai acara berskala internasional ini sebuah kehormatan dan kepercayaan yang sangat berharga dan kesempatan yang sangat baik untuk menunjukkan kemajuan-kemajuan kita yang telah kita capai. Sekaligus meningkatkan kontribusi pada upaya pemulihan ekonomi global," imbuh Jokowi.

Jokowi menyebut mata dunia akan tertuju pada Indonesia. Pers dinilai mempunyai tugas besar ikut menyukseskan acara tersebut.

"Pers punya tugas besar untuk menyukseskan agenda-agenda penting tersebut, memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan berharga yang kita miliki dengan mengabarkan kabar baik dan kabar kebaikan, menunjukkan ketangguhan dan kekuatan kita, kekompakan, persatuan, gotong royong, solidaritas yang menjadi modal penting kita dalam menghadapi pandemi," imbuh Jokowi. 

Jokowi dorong penataan regulasi pers

Presiden Joko Widodo mengatakan industri pers harus ditata dengan dengan baik. Jokowi ingin ada persaingan yang seimbang antara platform lokal dan global.

"Ekosistem industri pers harus terus ditata, iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan. Perusahaan platform asing harus ditata, harus diatur agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal," kata Jokowi.

Jokowi menawarkan sejumlah pilihan untuk penguatan tata kelola pers di Indonesia. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada PWI dan Dewan Pers.

"Jadi yang disampaikan oleh Pak Ketua PWI maupun Prof Nuh tadi, ada beberapa pilihan yang mungkin bisa segera kita putuskan apakah segera mendorong UU baru atau yang kedua merevisi UU yang lama, atau yang paling cepat adalah dengan peraturan pemerintah atau PP. Ini kami serahkan kepada PWI dan Dewan Pers agar regulasi itu segera bisa kita selesaikan. Saya akan dorong terus setelah nanti pilihannya sudah ditentukan, apakah UU baru apakah revisi UU lama atau memakai PP sehingga menjadikan industri pers semakin sehat dan kuat," ujar Jokowi.

Jokowi lantas berbicara mengenai kedaulatan informasi. Jokowi ingin ekosistem industri pers nasional semakin kuat.

"Membangun dan memperkuat platform nasional periklanan, menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung platform video-video asing. Kita juga tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk teknologi digital global, dan harus secepatnya dibangun dikembangkan platform-platform teknologi inovatif yang membantu dan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang berkualitas, yang akurat, yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Jokowi. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Jokowi: Kritik dan Masukan Pers Sangat Penting

Jokowi Dorong Penataan Regulasi Pers: UU Baru, Revisi atau PP?