1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Tolak Opsi Militer Dalam Konflik Dengan Korea Utara

11 Agustus 2017

Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan tidak melihat adanya solusi militer dalam krisis dengan Korea Utara. Cina menyatakan akan bersikap netral jika terjadi konflik rudal AS-Korut.

https://p.dw.com/p/2i4vt
Deutschland Hamburg G20 Angela Merkel
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka/dpa

Kanselir Jerman Angela Merkel menolak opsi militer dalam konflik dengan Korea Utara. Dia juga menyatakan bahwa eskalasi verbal yang terjadi saat ini antara Amerika Serikat dan Korea Utara "bukan solusi".

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memperbarui ancamannya terhadap Korea Utara. Trump mengatakan hari Jumat (11/08), persenjataan Amerika Serikat sudah "terpasang dan diarahkan. Korea Utara sebaliknya menuduh amerika Serikat ingin menggiring Semenanjung Korea ke dalam sebuah perang nuklir.

"Trump menggiring situasi di Semenanjung Korea menuju sebuah perang nuklir," kata Kantor Berita pemerintah Korut, KCNA.

Presiden Donald Trump yang sedang menjalani liburan di resor golf miliknya di New Jersey menyatakan bahwa sistem persenjataan Amerika Serikat berada dalam keadaan siaga penuh.

"Solusi militer sekarang sudah siap sepenuhnya, terpasang dan diarahkan, seandainya Korea Utara bertindak sembarangan," tulis Trump lewat media sosial Twitter."Semoga Kim Jong Un akan menemukan jalan lain!"

Nordkorea - Konflikt - USA
Warga Korea Utara terlihat meneriakkan slogan-slogan anti Amerika di lapangan utama Pyongyang, 9 Agustus 2017Foto: Getty Images/AFP/K. Won-Jin

Tarik ulur di Washington

Trump terus menekan Korea Utara, setelah sehari sebelumnya menyatakan akan melakukan serangan habis-habisan jika Korea Utara berani melakukan serangan pertama.

Sebaliknya, Menteri Pertahanan AS James Mattis berusaha meredakan situasi. Kepada wartawan dia mengatakan hari Kamis (10/8), AS tetap melakukan pendekatan diplomatik terhadap Korea Utara. "Peperangan adalah sebuah bencana", kata dia.

Ketika ditanya wartawan, apakah AS siap jika Korea Utara benar-benar melakukan serangan pertama, dia menandaskan: "Ya, kami siap".

Cina diimbau netral

Menghadapi ketegangan yang makin meningkat, koran pemerintah Cina Global Times menulis, Cina sebaiknya bersikap netral jika Korea Utara melakukan serangan dan AS membalasnya. Korea Utara sebelumnya menyatakan, mereka mempersiapkan skenario serangan militer ke pulau Guam, salah satu pangkalan  militer terbesar AS di kawasan Pasifik.

"Cina harus menjelaskan kepada Korea Utara, bahwa jika mereka membuka serangan terhadap Amerika Serikat, dan Amerika Serikat membalasnya, maka Cina akan bersikap netral, tulis harian pemerintah di Beijing itu dalam editorialnya.

DW-Karikatur von Sergey Elkin - Raketen-Streit USA & Nordkorea
Karikatur DW dari Sergey Elkin menanggapi retorika perang AS-Korea UtaraFoto: DW/S. Elkin

Bursa saham di Asia dan Eropa menunjukkan kepanikan akibat eskalasi ketegangan krisis Korea. Indeks saham di berbagai pasar bursa utama anjlok ke tingkat terburuk untuk tahun ini.

"Situasi sekarang mulai berkembang seperti pada saat-saat krisis rudal AS dengan Kuba dulu," kata Robert Carnell, Direktur Asia dari bank ING.

"Ketika Presiden AS terus melanjutkan perang kata-kata, peluang solusi diplomasi makin lama makin kecil," katanya.

Cina, yang merupakan mitra dagang terdekat dan terpenting bagi Korea Utara, menyerukan pada pihak-pihak yang bersengketa agar menenangkan diri.

hp/as(rtr, afp, ap)