1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman, Prancis dan Rusia Siap Bertemu Bahas Konflik Ukraina

Wesley Dockery
12 Oktober 2021

Pemerintah Jerman dan Prancis berharap bisa gelar KTT dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina untuk membahas konflik di Donbass. Sementara itu, Ursula von der Leyen dari Uni Eropa akan mengunjungi Kyiv Selasa (12/10).

https://p.dw.com/p/41YLr
TABLEAU | Ukraine bei Donezk | Ostukraine-Konflikt mit Russland | ukrainische Armee
Foto: Aleksey Filippov/AFP/Getty Images

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon membahas solusi dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina timur pada hari Senin (11/10).

Pertemuan dalam format Normandia

Kantor kepresidenan Zelenskyy mengatakan, keempat negara akan segera menggelar pertemuan puncak untuk membahas konflik di Ukraina timur, dalam apa yang dikenal sebagai format Normandia. Pemerintah Jerman dan Prancis sebelumnya telah melakukan mediasi antara Rusia dan Ukraina sebagai bagian dari rencana diplomatik ini.

Kremlin juga menyerukan digelarnya pertemuan puncak membahas konflik tersebut, tetapi tidak menyebutkan apakah pejabat Ukraina akan ikut ambil bagian di dalam pertemuan itu. Pemerintah Rusia mengatakan, para pemimpin Eropa telah meminta menteri luar negeri masing-masing untuk "mengintensifkan hubungan mereka" dan bekerja sama menengahi situasi "sulit" di Ukraina.

Tanggal konkret untuk pertemuan itu belum ditentukan, meskipun juru bicara Merkel Steffen Seibert telah mengkonfirmasi adanya rencana pertemuan puncak tersebut.

Merkel telah mengunjungi Ukraina dan Rusia pada Agustus lalu dan menyatakan harapannya, negosiasi damai antara Ukraina dan separatis pro-Rusia akan tetap berlanjut bahkan setelah ia  meninggalkan posisinya sekarang.

Apa latar belakang pecahnya konflik di Donbass?

Konflik di Ukraina timur itu dimulai sejak tahun 2014 setelah Rusia menganekasasi Krimea di tahun yang sama. Perang tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 korban jiwa.

Kesepakatan damai di tahun 2015 yang dikenal sebagai Minsk 2, telah gagal mengakhiri pertempuran. Ketegangan kembali meningkat di awal tahun ini, karena pengerahan tambahan militer Rusia di perbatasan Ukraina, sebelum Moskow akhirnya mundur beberapa minggu kemudian.

Rusia menuduh Ukraina tidak mematuhi negosiasi damai yang telah disepakati sebelumnya, sementara Kyiv mengatakan Moskow "memperburuk" situasi di wilayah Donbass.

Perbincangan melalui telepon terbaru antara Merkel, Macron, Putin dan Zelenskyy dilakukan menjelang kunjungan dari pejabat tinggi Uni Eropa ke Ukraina pada hari Selasa (12/10). Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel diharapkan memperdalam hubungan ekonomi dan ilmiah Uni Eropa dengan Kyiv selama kunjungan tersebut.

kp/as (AFP, dpa)