1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Kembali Duduk di Dewan HAM PBB

Claudia Witte26 Februari 2013

Jerman masuk lagi, Cina dan Rusia keluar. Susunan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa menjanjikan angin baru. Anggotanya terdiri dari 47 negara. Harapan pada Jerman cukup tinggi.

https://p.dw.com/p/17lSm
Overview of the U.N. Human Rights Council during the emergency debate on human rights and humanitarian situation in Syria, at the United Nations in Geneva February 28, 2012.
Dewan HAM PBB di JenewaFoto: Reuters

Dalam sidang pertama Dewan HAM tahun 2013 di Jenewa, wakil Jerman mengambil posisi duduk di barisan depan. Ini adalah tempat duduk yang khusus disediakan untuk para anggota Dewan HAM. Dewan ini punya 47 negara anggota. Wakil-wakil dari negara lain harus duduk di barisan belakang sebagai negara pengamat.

Jerman pertama kali menjadi anggota Dewan HAM tahun 2006-2009. Mulai tahun ini, Jerman kembali terpilih sebagai anggota untuk periode 2013-2015. Ini adalah hasil kampanye yang cukup intensif di kalangan negara-negara Eropa barat. Ada tiga kursi yang kosong untuk wakil dari Eropa barat. Jerman akhirnya terpilih sebagai salah satu negara anggota.

”Ini adalah bukti kepercayaan negara lain, bahwa Jerman dilihat sebagai negara yang netral, yang bisa menjembatani kepentingan dari berbagai kawasan dan kelompok,” kata Hanns Schumacher, Duta Besar Jerman untuk PBB di Jenewa.

Kasus Suriah Jadi Tes

Para pengamat berpendapat, terpilihnya Jerman adalah pengakuan atas kinerja para diplomat di Jenewa. Ketua Human Rights Watch di Jenewa, Julie de Rivero menerangkan, keanggotaan Dewan HAM kali ini cukup menjanjikan. ”Tahun ini susunan keanggotaan cukup baik. Banyak negara anggota yang mengakui hak asasi manusia.”

Rivero berharap, banyak prakarsa bisa dilaksanakan tahun ini. ”Banyak kemungkinan yang muncul tahun ini, yang tidak ada di masa lalu. Jerman diwakili oleh tim diplomat yang baik, yang bisa menggerakkan banyak hal."

Kasus Suriah akan menjadi tes pertama bagi Dewan HAM yang baru. Sejak pecahnya krisis, Rusia dan Cina selalu memblokir resolusi Dewan HAM terhadap Suriah. Kali ini, Rusia dan Cina sudah bukan anggota Dewan HAM lagi.

Direktur Institut HAM di Berlin, Beate Rudolf menyatakan, Dewan HAM sebenarnya bisa menjadi semacam peringatan dini bagi Dewan Keamanan PBB. Dalam hal ini, Jerman bisa menjadi salah satu aktor penting. ”Dalam situasi kritis di satu kawasan, Dewan HAM bisa menetapkan resolusi dan membentuk komisi pemeriksa”, katanya. Langkah itu bisa menambah tekanan kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan.

Prioritas Jerman

Kementerian Luar Negeri Jerman di Berlin sudah menetapkan tiga bidang kerja yang akan menjadi fokus Jerman di Dewan HAM. Yaitu hak atas air dan pelayanan sanitasi, isu serdadu anak, dan tema perdagangan manusia.

Ini memang tema internasional yang penting. Tapi Julie de Rivero dari Human Rights Watch berharap, Jerman tidak hanya mengusung tema-tema global, melainkan juga memperhatikan situasi dari satu negara ke negara lain. ”Kami berharap, Jerman di Dewan HAM ikut membahas situasi HAM di suatu negara”, katanya.

Jika menyangkut situasi HAM di Suriah, Korea Utara, Myanmar atau Sri Lanka, Dewan HAM harus bereaksi lebih tegas lagi, demikian tuntutan organisasi hak asasi manusia. Jerman diminta menggunakan keanggotaannya di Dewan HAM untuk mengumpulkan dukungan. Perbaikan HAM hanya bisa dicapai melalui koalisi luas antara berbagai negara.

Duta Besar Jerman untuk PBB di Jenewa Hanns Schumacher menegaskan, Jerman tetap akan bersikap terbuka. Jerman juga akan melakukan dialog dengan negara-negara yang punya pemahaman lain tentang hak asasi manusia. Ia merasa yakin, sebagai warga Eropa, Jerman tidak boleh tampil sebagai pihak yang hanya ingin memaksakan kehendaknya kepada negara-negara yang lain.

Beate Rudolf dari Institut HAM Jerman menerangkan, untuk tema hak asasi, yang penting adalah mengumpulkan dukungan seluas mungkin dari berbagai negara dunia.