1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

301209 Schuldenberg

5 Januari 2010

Defisit yang dihadapi Jerman berlipat ganda akibat krisis ekonomi tahun lalu. Jumlahnya kini mencapai hampir 97 milyar Euro. Dengan rencana penurunan pajak, di sektor manakah Jerman akan bisa menghemat pada tahun 2010?

https://p.dw.com/p/LL1R
Monitor penunjuk jumlah utang Jerman pada tembok gedung Ikatan Pembayar Pajak Jerman di Wiesbaden. Foto: Juli 2009.Foto: picture alliance / dpa

Pasal 115 konstitusi Jerman yang mengatur soal sistem keuangan mencantumkan bahwa neraca pemasukan dan pengeluarkan harus diseimbangkan tanpa meminjam uang. Pasal ini baru dimasukkan ke dalam undang-undang dasar Jerman tahun lalu dan mulai berlaku tahun 2011. Tapi, mengingat utang baru dalam anggaran belanja Jerman untuk tahun 2010, pasal baru ini sulit diterapkan.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble mengatakan, "Dalam anggaran ini ada defisit struktural sebesar 70 miliar Euro dan defisit ini harus dilunasi dengan cicilan berkala sampai tahun 2011. Jadi tiap tahunnya 10 miliar Euro. Ini akan sangat berat, tidak bisa diselesaikan dengan kebijakan finansial biasa. Tidak ada pihak yang meragukan hal ini."

Usul konkret untuk menghemat akan dibahas Schäuble bulan Mei setelah dilakukan perkiraan pemasukan negara dari pajak. Usulan-usulan tersebut resmi diajukan bulan Juli. Tapi sebenarnya debat mengenai aksi penghematan anggaran negara sudah dimulai sekarang. Debat ini terutama digiatkan pihak oposisi yang kecewa karena pemerintah tetap memberlakukan penurunan pajak mulai 1 Januari di tengah-tengah situasi ekonomi yang sulit.

Penurunan pajak juga berimbas pada anggaran negara bagian, yang baru saja memutuskan untuk meningkatkan dana pendidikannya dari 57 miliar Euro menjadi 282 miliar Euro. Kurt Beck, perdana menteri negara bagian Rheinland-Pfalz menegaskan permasalahannya, "Ini sungguh-sungguh tidak mungkin, menyelaraskan dua target yang begitu berbeda: memenuhi syarat pembatasan utang, mengalokasi dana untuk pendidikan dan sekaligus menurunkan pemasukan di tingkat nasional dan regional secara drastis dan berkesinambungan."

Jika pemasukan menurun, maka pengeluaran pun harus dikurangi. Ini berarti mulai 2011 pengeluaran negara harus dipangkas habis-habisan. Tapi, 75 persen anggaran nasional tidak dapat diganggu gugat karena digunakan untuk subsidi dana pensiun, lapangan kerja, suku bunga, membayar gaji pegawai negeri serta alokasi dana bagi negara bagian. Hampir separuh anggaran belanja Jerman digunakan untuk mendanai sektor pekerjaan dan sosial.

Utang negara saat ini mencapai satu triliun Euro. Jerman harus membayar bunga sebesar 40 miliar per tahunnya. Kubu oposisi kuatir, pemerintah Jerman akan mencoba menghemat dana dengan memangkas pengeluaran bagi layanan sosial. Mereka mendesak untuk memberlakukan pajak khusus bagi jutawan.

Sebaliknya FDP, yang memerintah bersama Partai Uni Kristen, berencana memberikan keringanan pajak sebesar 20 miliar Euro mulai 2011. Selain itu, partai liberal demokrat mendukung diberlakukannya tarif pajak yang bertingkat.

Kubu Uni Kristen masih skeptis menghadapi gagasan ini. Tapi pakar anggaran rumah tangga FDP Otto Fricke berpendapat, kebijakan ini akan mendongkrak ekonomi Jerman. Ia menjelaskan, "Kita tidak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi, tapi tanpa pertumbuhan kita akan gagal. Kami berharap pada warga dan para pengusaha yang aktif, jadi yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah pasar dan bukan negara."

Tahun ini politik Jerman akan diwarnai debat soal anggaran belanja. Di mana negara harus berhemat, bagaimana cara meningkatkan pemasukan? Faktor menentukan yang berimbas langsung pada debat ini adalah pulih tidaknya ekonomi global. Jika ekonomi dunia mengalami tren negatif, maka debat anggaran rumah tangga ekonomi terbesar Eropa sia-sia saja.

Sabine Kinkartz/Ziphora Robina
Editor: Hendra Pasuhuk