1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jepang Berlakukan Status Darurat Nuklir

11 Maret 2011

Pertama kalinya dalam sejarah Jepang memberlakukan status darurat nuklir: empat pembangkit listrik dimatikan, dua diantaranya terbakar. Pemerintah memerintahkan evakuasi kepada penduduk yang tinggal di sekitar reaktor.

https://p.dw.com/p/10XbL
PLTN Fukushima yang menurut laporan hanya mengalami kerusakan sistem pendinginFoto: dapd

Jepang digoncang gempa bumi terkuat sepanjang sejarah. Menurut informasi resmi, sementara ini bencana tersebut telah sedikitnya menelan 40 korban jiwa. Dikhawatirkan jumlah korban yang tewas masih akan bertambah. Stasiun televisi NHK melaporkan, di Tokyo dua orang meninggal dunia dan 45 lainnya mengalami luka-luka. Belum jelas apakah ada WNI yang menjadi korban dalam bencana tersebut.

Nyaris setiap menit muncul laporan baru seputar kerusakan yang disebabkan gelombang Tsunami. Televisi-televisi lokal menampilkan gambar kawasan rusak yang disapu ombak serta rumah dan gedung yang terbakar.

Kekhawatiran utama muncul dari laporan seputar kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Di PLTN Onagawa api membakar gedung yang menyimpan turbin, begitu laporan perusahaan pengelola, Tohoku Electric Power.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengumumkan, ke-empat pembangkit listrik nuklir yang terletak di dekat kawasan gempa bumi dimatikan atas alasan keamanan.

"Bersiap menghadapi situasi terburuk"

Di Prefektur Fukushima, di pesisir timur laur Jepang, menurut kantor berita Kyodo, diberlakukan status darurat satu, yang merujuk pada bahaya readioaktif. Namun perusahaan pengelola menampiik hal tersebut. Kantor berita Jiji melaporkan, di PLTN Fukushima Daiichi hanya sistem pendingin saja yang mengalami kerusakan.

"Kami ingin bersiap menghadapi situasi terburuk. Kami akan mengupayakan segala hal untuk mengatasi situasi ini," kata Yukio Edano. Peringatan bahaya radioaktif yang diumumkan pemerintah merupakan yang pertamakalinya terjadi di Jepang.

Sekitar 2000 penduduk yang tinggal dalam jarak dua kilometer dari lokasi pembangkit listrik diperintahkan untuk mengevakuasi diri. Kantor berita Jiji melaporkan, kini zona evakuasi telah diperluas menjadi tiga kilometer.

Empat Juta Penduduk Tanpa Listrik

Pembangkit listrik nuklir Fukushima terdiri atas enam reaktor air tekan (PWR) dan dengan begitu yang terbesar di dunia. Kerusakan pada sistem pendingin terjadi pada reaktor nomer satu yang telah berfungsi sejak tahun 1971. Di Jepang terdapat 54 pembangkit listrik nuklir yang tersebar di 14 lokasi. Tiga PLTN saat ini sedang dibangun, sebelas lainnya masih dalam tahap perencanaan.

Akibat bencana gempa bumi sedikitnya empat juta penduduk kini tidak memiliki aliran listrik. Tiga Prefektur di timur laut, Aomori, Akita dan Iwate bahkan sama sekali tidak memiliki penerangan, begitu laporan harian "Asahi" dalam situs internetnya.

Tokyo saat ini dilaporkan mengalami kelumpuhan total. Transportasi kota saat ini tidak berfungsi. Para penduduk berkumpul di atas jalan raya, juga akibat tidak ada kereta yang jalan. Tokyo dilaporkan masih diguncang gempa susulan. Rapat kabinet darurat pemerintah juga berlangsung di tengah goncangan gempa susulan. "Ini belum akan berakhir," kata seorang penduduk Tokyo.

Rizki Nugraha/dpa/rtr/ap
Editor: Andriani Nangoy