1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jaringan Listrik Cerdas

Richard Fuchs5 Juni 2013

Tahun 2030 mayoritas warga dunia diprediksi akan tinggal di megacity. Jaringan listrik cerdas dan energi terbarukan diharapkan bisa membantu untuk mewujudkan Smart City.

https://p.dw.com/p/18jt2
Foto: KfW-Bildarchiv / Fotograf: Thomas Klewar

Masa depan jaringan listrik telah dimulai di Smart Energy Lab Christof Wittwer dari Fraunhofer Institut di kota Freiburg. Sebuah kotak dari logam yang wujudnya seperti kulkas raksasa dan berfungsi sebagai pembangkit listrik mikro kogenerasi dan daya (micro CHP).

Di rumah masa depan, disinilah lokasi dimana listrik dan panas diproduksi secara bersama. Energi tidak lagi diperoleh dari pembangkit listrik, melainkan diproduksi sendiri, ujar Wittwer. Ini dilakukan terpusat melalui instalasi sel surya atau angin di atas atap atau dengan pembangkit listrik tenaga panas berukuran kecil. Sehingga sisa panas dari produksi listrik bisa disimpan sementara dan digunakan untuk pemanasan ruangan atau air panas bagi rumah sendiri atau seluruh kompleks perumahan yang tergabung dalam jaringan panas yang sama.

Keuntungan Smart Grid

Pada jaringan listrik cerdas masa depan yang juga dikenal dengan istilah "smart grid", stabilitas jaringan antara lain diharapkan tercapai melalui sumber energi yang berbeda-beda.

Smart Meter
Smart Meter masih sulit diterapkan di JermanFoto: Enel

Jika hasil energi terbarukan yang bergantung pada cuaca dan waktu tidak disesuaikan dengan penggunaan listrik terbaru, bisa terjadi ketidakseimbangan jaringan yang berakhir pada mati listrik atau Blackout. Menurut Profesor Bruno Burger dari Fraunhofer Institut, jaringan listrik cerdas harus bisa membantu diri sendiri dalam kasus krisis.

Di laboratorium ia menguji coba listrik hasil pembangkit listrik tenaga surya milik rumah tersebut yang disuplai ke jaringan listrik publik. Burger yakin, inverter yang mengkonversi listrik hasil tenaga surya menjadi listrik kebutuhan rumah tangga, kelak akan memegang peranan penting sebagai stabilisasi jaringan. Jadi jika jaringan listrik ambruk, inverter dari sel surya bisa meneruskan listrik ke jaringan.

Hambatan Smart Metering

Masih belum jelas, seberapa jauh pelanggan listrik bisa menjadi bagian dari jaringan listrik yang cerdas. Di Jerman penggunaan meteran listrik cerdas masih belum berjalan mulus. Lewat "Smart Metering", pelanggan diharapkan akan lebih bersedia untuk baru menyalakan alat listrik seperti mesin cuci, jika tersedia listrik hijau yang lebih murah.

Ini visi yang sulit untuk diterapkan, karena berkaitan dan perlindungan data pribadi konsumen. Bagi Christopf Wittwer dari Smart Energy Lab, ini bukti bahwa untuk menerapkan jaringan listrik cerdas di masa depan tidak hanya bergantung pada kemajuan dia dunia ilmu pengetahuan saja. Masyarakat juga harus dipersiapkan terlebih dahulu.