1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Jangan Lupakan Trauma Warga Gaza"

Dirk Kaufmann18 Agustus 2014

Sudah berada dalam keadaan genting sebelum konflik sekarang, situasi kemanusiaan di Gaza memburuk, menurut Palang Merah. Dan gencatan senjata bukan berarti semuanya baik-baik saja.

https://p.dw.com/p/1CwCt
Foto: Getty Images

DW: Bagaimana situasi kemanusiaan di Gaza saat ini?

Nada Doumani: Kini gencatan senjata masih diindahkan, namun harus diingat bahwa ketika pertempuran berhenti bukan berarti semuanya baik-baik saja. Harus diingat bahwa Gaza sudah berada dalam kondisi yang sangat sulit. Populasinya teralienasi dan infrastruktur sangat minim terkait layanan mendasar seperti air, listrik, akses terhadap perawatan medis. Semua ini sudah sangat rapuh sebelum terjadi konflik terbaru. Sekarang bayangkan, ada 400.000 orang mengungsi, 16.000 jiwa yang tewas atau terluka dan 80 persen lebih rumah tidak memiliki listrik. Staf medis sudah kelelahan. Pertempuran boleh berhenti, tapi masih banyak yang harus dikerjakan. Dulu saja sudah banyak yang harus dikelarkan dan saat ini keadaannya bertambah parah setelah rangkaian kekerasan terakhir.

Apa yang paling dibutuhkan?

Akses terhadap air bersih, listrik, bahan bakar untuk generator di setiap rumah sakit; warga yang tidak punya tujuan butuh tempat bernaung dan suplai pangan dasar serta non-pangan. Ada masalah bahan peledak yang belum meledak, yang telah menewaskan sejumlah orang, dan itu perlu dibersihkan. Kami kekurangan perangkat medis yang harus distok ulang dan infrastruktur medis. Jangan lupa, traumanya warga Gaza. Ini sangat membuat trauma. Dan jangan dilupakan mereka yang menderita penyakit kronis. Umumnya kita lupa bahwa ada orang yang harus pergi ke rumah sakit karena mereka punya sakit ginjal atau sakit jantung dan mereka seakan terlupakan selama konflik.

Laporan terbaru menyebut 400.000 telah mengungsi dari Gaza
Laporan terbaru menyebut 400.000 telah mengungsi dari GazaFoto: Getty Images

Sejauh apa LSM lokal mampu memenuhi kebutuhan tadi di tengah situasi saat ini?

Saya hanya dapat berbicara atas Palang Merah Internasional dan kami telah hadir sejak awal konflik. Kami sempat menghadapi masalah besar menyangkut akses karena faktor keamanan. Namun kami telah bekerjasama dan memberi dukungan penuh bagi organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina, yang upayanya di lapangan harus diacungi jempol. Kami punya tim bedah permanen yang bekerja berdampingan dengan para ahli bedah Palestina dan kami menyediakan peralatan medis. Kami banyak pekerjaan dalam merestorasi suplai listrik. Kami baru saja mengirimkan truk-truk air dan memperbaiki pipa air dengan pemerintah lokal. Kami juga membantu menyediakan suplai pangan dan non-pangan bagi mereka yang mengungsi. Bersama Departemen Kesehatan, kami harus mengkonfirmasi identitas pasien-pasien di rumah sakit, mencoba untuk mengidentifikasi jasad, mencoba melacak pergerakan pasien keluar Gaza untuk mendapat perawatan di Tepi Barat. Dan ada masalah orang hilang. Banyak tugas yang harus dituntaskan.

Akses air bersih dan suplai medis adalah masalah besar di Gaza
Akses air bersih dan suplai medis adalah masalah besar di GazaFoto: Jaafar Ashtiyeh/AFP/Getty Images

Anda menyebut isu keamanan, apakah sukarelawan medis terseret pertempuran?

Ya. Sayangnya sejumlah rumah sakit dan ambulans terkena serangan langsung dan tidak langsung. Ini tentu terlarang oleh hukum internasional dan standar legal serta kemanusiaan, dan kami telah mengecamnya pada setiap kesempatan. Ada juga sukarelawan yang terbunuh. Ini jelas tidak bisa diterima, untuk menyerang ambulans, rumah sakit atau staf medis.

Nada Doumani adalah jurubicara Komite Internasional Palang Merah (ICRC)