1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Isu Lingkungan yang Menantang

Ayu Purwaningsih7 Juli 2014

Program acara Delik RCTI dengan karyanya: Bisnis Emas Hitam menjadi salah satu pemenang Kompetisi Jurnalis Deutsche Welle. Liputan ini mengkritik dampak lingkungan dari pengeboran minyak di Sumatera Selatan.

https://p.dw.com/p/1CVwR
Hatunggal Muda Siregar
Foto: DW/A. Purwaningsih

Sumur-sumur tua sisa pengeboran minyak di Sumatera Selatan dimanfaatkan warga sekitar dengan mengambil sisa-sisa minyak. Warga mengolah sendiri sisa-sisa minyak tersebut dan menjualnya secara eceran. Sisanya dijadikan aspal. Tim investigasi RCTI, yang dipimpin oleh produser eksekutif Hatunggal Muda Siregar, mengkritik dampak lingkungan yang ditimbulkan di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan menghadiri acara Global media Forum yang diselenggarakan oleh Deutsche Welle, Hatunggal memaparkan liputan mereka: "Ini bisinis ilegal yang luar biasa. Kita juga terkejut bahwa faktanya mereka bisa mengeksploitasi sumur-sumur tua di situ, padahal di sana ada aparat-aparat penegak hukum, dan perusahaan yang bertanggung jawab atas eksplorasi itu. Dampaknya di antaranya adalah, air di kawasan itu juga jadi tercemar. Masalah kesehatan juga menjadi persoalan, karena air tercemar itu, banyak warga terkena penyakit kulit.“

Liputan investigasi tersebut akhirnya menjadi salah satu pemenang acara kompetisi jurnalis yang diselenggarakan DW yang bekerjasama dengan Indovision.

Tantangan bagi jurnalis lingkungan

Hatunggal Muda Siregar mulai menyoroti masalah lingkungan sekitar 10 tahun lalu. Menjadi wartawan lingkungan menurutnya banyak tantangan dan kerap berkaitan dengan masalah penegakan hukum.

Salah satu pengalaman yang pernah dialaminya, adalah ketika sedang menyelidiki penebangan liar di perbatasan Kalimantan-Sabah tahun 2005. Hatunggal saat itu ingin mengambil gambar video secara diam-diam dari balik semak-semak, ketika truk-truk melintas membawa gelondongan kayu menuju perairan. Setelah mobil pengawal truk lewat, lewatlah truk-truk tersebut dan Hatunggal keluar dari persembunyiannya. Namun ia terkejut alang-kepalang, ketika menyadari bahwa, masih ada sebuah mobil pengawas yang melaju di paling belakang dari iring-iringan itu. Ia pun dikejar.

“Saya berlari memotong hutan. Setelah empat jam saya menemukan sungai dan melihat perahu mesin. Saya menumpangi perahu itu melewati perairan Sebatik. Di perjalanan, mesin kapal mati. Saya pasrah. Namun pemilik kapal berhasil menyalakan kembali mesin tersebut. Enam jam saya di perahu tersebut dan akhirnya selamat.

Kompetisi jurnalis

Kompetisi Jurnalis DW-Indovision ini terbuka bagi semua jurnalis. Bersama wakil dari RCTI yang meraih penghargaan, jurnalis majalah Popular, Yogi Apriandi juga mendapat kesempatan menghadiri acara Global Media Forum tahun 2014 yang mengambil tema “From Information to Participation-Challenges for the Media” dan diselenggarakan oleh Deutsche Welle.