1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Pertahankan Rencana Bangun Permukiman

29 September 2011

Rencana Israel untuk bangun permukiman di daerah Yerusalem Timur yang dipersengketakan dapat kritik keras dari banyak pihak, karena dianggap persulit perundingan perdamaian. Kini Israel bela rencananya terhadap kecaman.

https://p.dw.com/p/12iiV
A Hannukiah, a candle holder used during the holiday of Hannukah, is backdropped by the construction site of new housing units in the Israeli neighborhood of Har Homa in the eastern part of Jerusalem, Wednesday, Dec. 12, 2007. The highly anticipated renewal of peace talks between Israelis and Palestinians got off to a rocky start Wednesday, with the Palestinians lambasting Israel for a new construction project planned in disputed east Jerusalem and Israel complaining about continued rocket fire from the Gaza Strip.(AP Photo/Anja Niedringhaus)
Sebuah tempat lilin dilatar belakangi permukiman di Yerusalem TimurFoto: AP

Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari PBB, Uni Eropa, AS dan Palestina, Jumat lalu (23/09) menyerukan untuk mengadakan perundingan baru. Tujuannya: perundingan perdamaian hingga akhir tahun depan. Untuk itu petugas urusan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton meminta Israel untuk menarik kembali rencananya mendirikan permukiman, karena ini mengancam solusi dua negara. Ia juga menyatakan keraguan, apakah Israel merasa wajib memulai kembali perudingan dengan Palestina.

Pembangunan Sah

A man works on a construction site in the Jewish neighborhood of Gilo in east Jerusalem, Tuesday, Sept. 27, 2011. Israel's government on Tuesday granted the final go-ahead for the construction of 1,100 new housing units in occupied east Jerusalem, raising already heightened tensions fueled by last week's Palestinian move to seek U.N. membership. (Foto:Tara Todras-Whitehill/AP/dapd)
Seorang pekerja bangunan di daerah Gilo, Yerusalem Timur (27/09)Foto: dapd

Atas kritik internasional, Wakil PM Israel Silvan Schalom memberikan reaksi lewat radio militer. "Saya mendengar reaksi itu dan menyesalinya. Dulu membangun di Yerusalem suatu hal yang lumrah. Permukiman Gilo dibuat tanpa masalah. Sekarang ada 40 sampai 50.000 penduduk di Gilo. Jadi pembangunan di Gilo adalah pembangunan di dalam batas Yerusalem, dan pembangunan di Yerusalem sah,“ demikian Schalom.

Seorang wakil pemerintah Israel yang tidak disebutkan namanya menjelaskan, Gilo bukan permukiman, melainkan "sebuah bagian kota di jantung Yerusalem“. Faktanya, Gilo terletak di luar batas-batas yang diakui internasional, yang berlaku hingga Juni 1967, jadi itu termasuk wilayah Palestina. Jair Gabbai, pekerja pada komisi pembangunan yang berwenang di Yerusalem, membela rencana pembangunan dengan mengambil alasan adanya tekanan di dalam negeri akibat gerakan protes sosial.

Di siaran radio militer Gabbai mengatakan, "1.000 apartemen baru di bagian ini juga menjadi jawaban sosial atas tuntutan akan penambahan apartemen yang murah. Komisi berwenang juga mengijinkan pembangunan ratusan apartemen baru di bagian kota Arab, Jabal Mukabar, bagi penduduk Arab.“

 

A man works on a construction site in the Jewish neighborhood of Gilo in east Jerusalem, Tuesday, Sept. 27, 2011. Israel's government on Tuesday granted the final go-ahead for the construction of 1,100 new housing units in occupied east Jerusalem, raising already heightened tensions fueled by last week's Palestinian move to seek U.N. membership. (Foto:Tara Todras-Whitehill/AP/dapd)
Pekerja di daerah Gilo (27/09)Foto: dapd

Inisiatif Kuartet Timur Tengah 

Pengumuman tentang dilanjutkannya pembangunan permukiman, yang diberikan pemerintah berhaluan kanan di bawah PM Benyamin Netanyahu menunjukkan sikap Israel tidak berubah. Itu juga tercermin dalam sidang kabinet terakhir, yang tidak mendatangkan hasil. Dalam sidang para menteri tidak dapat menyepakati jawaban positif bagi inisiatif terakhir dari Kuartet Timur Tengah tentang perundingan damai. Sementara Presiden Israel, Shimon Peres tetap berharap, perundingan akan segera dimulai lagi.

Ia mengatakan di radio Israel, "Baik Israel maupun Palestina harus harus memberikan jawaban bagi permintaan Kuartet Timur Tengah untuk mengadakan pembicaraan langsung. Saya pikir, jawaban Israel akan positif. Saya tidak tahu bagaimana jawaban Palestina. Saya harap, positif juga. Jika begitu, perundingan langsung akan dimulai bulan ini juga.“

Tetapi setelah melihat rencana pendirian permukiman terakhir, tidak banyak yang percaya itu akan terjadi. Baik di pihak Israel maupun Palestina.                                

Sebastian Engelbrecht / Marjory Linardy

Editor: Renata Permadi