1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ISAF Melancarkan Operasi Militer Mushtarak di Helmand

13 Februari 2010

Ribuan tentara AS dan Afghanistan Sabtu dini hari (13/02) memulai operasi militer menumpas Taliban di Marjah. Tujuannya adalah melumpuhkan kekuasaan Taliban di provinsi Helmand.

https://p.dw.com/p/M0k0
Helikopter militer AS, Black Hawk, terbang menuju Marjah, Jumat sore (12/02) waktu Afghanistan.
Helikopter militer AS, Black Hawk, terbang menuju Marjah, Jumat sore (12/02) waktu Afghanistan.Foto: AP

Sekitar 15.000 serdadu dikerahkan. Terutama prajurit AS dan Inggris, dan juga sekitar 2000 serdadu Afghanistan, ditambah Kanada, Denmark dan Estonia. Sebagian besar pasukan dikerahkan pada Sabtu (13/02) dini hari dengan helikopter dan truk tentara di wilayah Marjah dan Nadi Ali. Kedua wilayah itu terletak di jantung provinsi Helmand dan merupakan pusat persembunyian Taliban dan pusat perdagangan obat bius. Menurut pasukan internasional ISAF bentukan NATO, hingga saat ini  dalam operasi tersebut belum ada perlawanan berarti dari pihak Taliban.

Letnan Jenderal Inggris, Nick Parker, wakil komandan ISAF, menekankan, “Gerilyawan-gerilyawan ini, siapa pun dia, harus mengerti, bahwa perjuangannya sia-sia. Mereka tidak akan mampu bertahan. Kami akan menguasai wilayah yang mereka beroperasi dan di bawah pengawasan negara situasi akan terkendali.“

ISAF tidak melancarkan serangan udara, kecuali jika terjadi situasi darurat, guna melindungi warga sipil. Berbeda dengan operasi-operasi militer sebelumnya, rencana dilancarkannya operasi militer Mushtarak berulang kali diumumkan guna memberikan kesempatan bagi warga sipil untuk mengungsi, dan juga agar Taliban mengerahkan senjatanya.

Sayed Gul dan keluarganya mengungsi ke ibukota provinsi, Lashkar Gah. Dia mengungkapkan, “Kami senang dengan kerja pembangunan kembali yang dilakukan orang Amerika. Mereka membangun jembatan dan kanal-kanal air. Namun keamanan diciptakan oleh Taliban. Mereka menciptakan keadilan dan mendamaikan konflik. Mereka mengakhiri korupsi. Itu tidak dapat dilakukan orang asing.Tapi jika Taliban mengumumkan sesuatu, mereka pasti melaksanakannya.“

Seorang warga lainnya, Mohammed Gul, juga mengungsi bersama keluarganya dari operasi Mushtarak. Dia mengkhawatirkan nasib ternak dan ladangnya. Katanya, “Saya tidak suka orang Amerika atau Taliban. Kami ingin agar pasukan kami sendiri yang datang dan bertempur. Setidaknya mereka berbicara bahasa kami dan kami dapat berbicara dengan mereka. Orang Amerika datang begitu saja tengah malam dan menggeledah semuanya, mereka memukul istri kami. Taliban juga melakukan hal yang sama. Keduanya membunuh warga kami. Kami ingin punya militer sendiri.“

Operasi militer Mushtarak merupakan ujian terbesar strategi baru NATO yang diusulkan Presiden AS Barack Obama dan tangan kanannya di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal. Pasukan internasional ingin menunjukkan eksistensinya di wilayah itu dan bertempur bersama pasukan Afghanistan. Mereka berupaya agar kepolisian dan militer Afghanistan berhasil menguasai keadaan dan pemerintah Karzai dapat mengambil alih kekuasaan di wilayah tersebut.

Operasi terbesar NATO sejak runtuhnya rezim Taliban November 2001 disebut Mushtarak atau dalam bahasa setempat berarti 'bersama' bukannya tanpa alasan. Operasi tersebut dilancarkan di wilayah hunian warga Pashtu, yang banyak direkrut Taliban. Warga etnis Pashtu merupakan kelompok masyarakat terbesar di Afghanistan. Mereka terutama tinggal di wilayah selatan dan timur negara itu, di sepanjang perbatasan dengan Pakistan. Hingga saat ini, warga etnis Pashtu adalah warga Afghanistan yang paling sedikit merasakan dampak pembangunan kembali.  Banyak suku Pashtu yang kecewa terhadap pemerintah Karzai, yang dianggapnya korup dan tidak berfungsi. Kelompok warga Pashtu sangat kuat menjalankan agamanya. Mereka menolak gaya hidup barat dan meyakini tradisi dan nilai-nilainya.

Sandra Petersmann/Luky Setyarini

Editor: Rizki Nugraha