1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Tuduh AS dan Israel Dalangi Pembunuhan

12 Januari 2010

Masoud Ali-Mohammadi, guru besar fisika nuklir Iran tewas Selasa(12/01) akibat ledakan bom yang disembunyikan pada sepeda motor di dekat rumahnya. Iran langsung menuduh AS dan Israel bertanggung jawab atas serangan itu.

https://p.dw.com/p/LTs1
Masoud Ali MohammadiFoto: ISNA

Namun informasi jelas mengenai orientasi politik profesor tersebut masih simpang siur. Kejaksaan Iran menyatakan, ia adalah seorang yang setia kepada pemerintah, sementara di sebuah situs oposisi disebut bahwa pakar fisika itu adalah pendukung pemimpin oposisi Mir Hossein Moussavi.

Iran menuduh AS dan Israel secara terarah membunuh ilmuwan nuklirnya. Teheran menyatakan bahwa penyidikan pertama dari pembunuhan terhadap guru besar ilmu fisika Iran itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Israel yang berada di belakang serangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan televisi nasional Iran disebutkan: "Amerika dan rezim zionis (Israel) telah mengubah strateginya terhadap program atom Iran. Kedua negara itu kecewa atas dampak ancaman dan janji-janji muluk mereka dalam perundingan dengan Iran mengenai program atomnya dan kini mereka mencari strategi penghancuran pakar-pakar kami. Agen-agen CIA dan Mossad pagi ini telah membunuh seorang profesor fisika nuklir papan atas. Masoud Ali-Mohammadi, seorang pakar atom ternama, pagi ini tewas sebagai syuhada di Teheran utara akibat sebuah bom yang dipasang di sebuah sepeda motor."

Universität für Wissenschaft und Technologie Iran
Iran University of Science & TechnologyFoto: IUST

Posisi politik Masoud masih belum jelas

Ilmuwan Masoud Ali-Mohammadi kena ledakan bom itu di dekat rumahnya hari Selasa (12/01). Tapi belum jelas, apakah ia memang bekerja untuk program atom Iran. AS dan negara barat lainnya menuding Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan dalih melaksanakan program atom demi kepentingan damai.

Pada pagi hari sebelum serangan terhadap Ali-Mohammadi, pemimpin Iran menuduh Washington memicu pertikaian seputar program atom. Dengan kata-kata yang pedas Teheran mereaksi pernyataan Jenderal AS David Petraeus mengenai yang disebutnya sebagai "rencana-rencana darurat" bagi kemungkinan serangan militer terhadap instalasi nuklir Iran. Seorang juru bicara kementrian luar negeri Iran mengatakan bahwa ucapan itu tidak bertanggung jawab dan bertolak belakang dari kebijakan politik yang dinyatakan pemerintah baru AS.

Atomkraftwerk in Bushehr Flash-Galerie
Instalasi atom BushehrFoto: picture-alliance/ dpa

Teheran: Pembunuhan tidak berdampak negatif bagi kemajuan teknologi Iran

Setelah serangan terhadap Ali Mohammadi terjadi, juru bicara luar negeri Iran Ramin Mehmanparast mengutarakan bahwa pembunuhan ilmuwan atom Iran pasti tidak akan membawa dampak negatif bagi kemajuan teknologi negaranya, bahkan justru akan mempercepatnya. Jaksa Agung Iran, Abbas Jafari Dolatabadi juga menuduh AS dan Israel mendalangi pembunuhan guru besar fisika itu.

Teheran memang berulang kali menuding AS dan Israel serta agen-agen dinas rahasianya bertanggung jawab atas serangan-serangan atau peristiwa yang tidak disukai di Iran, tanpa dapat menunjukkan bukti-bukti tuduhan. Kelompok oposisi Mujahidin Rakyat Iran (PMOI) biasanya disebut sebagai kaki tangan atau agen-agen yang menentang rezim ayatollah. Namun PMOI menyangkal bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan sama sekali tidak terlibat dalam aksi pembunuhan itu.

CS/DK/dpa/afpe