1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Mulai Laksanakan Pengayaan Uranium

9 Februari 2010

Secara resmi Iran menyatakan memulai produksi uranium yang diperkaya sampai tingkat 20 persen, di instalasi atom Natanz. Setiap bulannya akan diproduksi tiga sampai lima kg uranium yang diperkaya tersebut.

https://p.dw.com/p/LwxA
Foto satelit lokasi instalasi atom NatanzFoto: AP

Menurut keterangan resmi, uranium yang diperkaya sampai tingkat 20 persen di instalasi atom Natanz ini akan dipergunakan di sebuah reaktor riset di Teheran bagi kepentingan dunia kedokteran. Pimpinan program atom Iran Ali Akbar Salehi menyatakn, proses pengayaan uranium tersebut segera dihentikan, bila negara-negara Barat menerima persyaratan yang disampaikan pemerintah di Teheran. Iran menolak usulan kompromi yang disampaikan negara-negara Barat. Dalam usulan komprominya antara lain tercantum, Iran akan memproduksi uranium berkadar rendah sampai tingkat 20 persen di luar negeri.

Wakil Iran pada Badan Energi Atom Internasional IAEA Ali Asghar Soltanieh menambahkan, Iran tidak dapat lebih lama lagi menunggu proses pengayaan uranium, karena diperlukan dibidang riset kedokteran. Ali Asghar Soltanieh menambahkan, "Di instalasi kami, uranium dapat diperkaya sampai tingkat 20 persen.Tapi sembilan bulan lalu kami ragu-ragu untuk memproduksinya, karena kami hendak memberikan kesempatan kepada pihak lain dalam kerangka IAEA untuk membuka kerjasama internasional, ketimbang melakukan konfrontasi. Sekarang kami memilih opsi yang lain."

Amerika Serikat dan Uni Eropa tetap menuduh Iran mengembangkan senjata atom dengan bersembunyi di balik program atom untuk kepentingan sipil. Sebagai reaksi terhadap pernyataan untuk mulai memperkaya uranium ini, Amerika Serikat bersama Perancis melalui Dewan Keamanan PBB hendak meningkatkan sanksi terhadap Iran. Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner mengatakan, rencana Iran untuk memperkaya uranium melanggar semua resolusi PBB.

Menanggapi program pengayaan uranium Iran ini, juru bicara pemerintah Jerman Ulrich Wilhelm menyebutnya sebagai bukti baru penolakan Iran untuk bekerjasama dengan Badan Energi Atom Internasional IAEA. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates, dalam pertemuannya dengan menteri pertahanan Perancis di Paris, menuntut ditingkatkannya sanksi terhadap Iran dan dengan segala cara menghindarkan Iran memproduksi senjata atom. Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk mengambil opsi militer.

Sementara itu, seorang panglima militer Iran mengungkapkan, negaranya akan mengembangkan sistem pertahanan udara. Rencananya sedang disiapkan. Saat ini Iran sedang menunggu pasokan roket pertahanan udara Rusia dari jenis S 300. Dengan memiliki sistem pertahanan roket ini, Iran dapat menangkal serangan terhadap instalasi atomnya.

AR/AS/dpa/afp