1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Mulai Pengayaan Uranium dengan Kemurnian hingga 20%

5 Januari 2021

Dengan ini, Iran hanya selangkah lagi secara teknis dapat memproduksi senjata nuklir. Langkah ini dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan AS jelang lengsernya Trump.

https://p.dw.com/p/3nVva
Iran memprotes Donald Trump
Iran memprotes Presiden AS Donald Trump yang secara sepihak menarik diri dari Kesepakatan Nuklir 2018Foto: Getty Images/AFP/A. Kenare

Seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan pada hari Senin (04/01) bahwa Iran telah mulai memperkaya uranium hingga 20% di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo.

Langkah ini akan membuat cadangan uranium di Iran perlahan-lahan bisa mencapai tahapan untuk membuat senjata nuklir.

"Proses memproduksi uranium yang diperkaya hingga 20% telah dimulai di kompleks pengayaan Fordo," kata juru bicara pemerintah Ali Rabeie pada Senin (04/01) kepada media pemerintah Iran.

Dimulai di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS 

Informasi ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat (AS) menjelang lengsernya pemerintahan Presiden Donald Trump.

Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018, dan memerintahkan pembunuhan ahli atom ternama Iran tahun lalu.

Tujuan utama kesepakatan itu adalah untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan Iran untuk menghasilkan bahan fisil untuk bom nuklir, menjadi setidaknya satu tahun dari sekitar dua hingga tiga bulan waktu yang diperlukan. Kesepakatan itu juga mencabut sanksi internasional terhadap Iran. 

Iran dan IAEA

Pada 1 Januari, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan Iran telah memberi tahu bahwa mereka berencana untuk melanjutkan pengayaan uranium hingga 20% di situs Fordo, yang terletak di dalam gunung.

Juru bicara pemerintah Ali Rabeie mengatakan proses itu sekarang telah dimulai "setelah mengambil langkah-langkah seperti menginformasikannya kepada pengawas nuklir PBB."

Konfirmasi datang beberapa jam kemudian dari IAEA, yang mengatakan total 1.044 sentrifugal IR-1 digunakan.

"Iran hari ini memulai pengayaan uranium yang telah diperkaya hingga 4,1% U-235 ke dalam enam mesin sentrifugal kaskade di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow untuk pengayaan lebih lanjut hingga 20%," kata badan pengawas IAEA.

Inspektur IAEA yang hadir di lokasi tersebut telah melihat sebuah silinder dengan "bahan umpan" yang dihubungkan ke kaskade "untuk memulai produksi uranium hingga 20%," katanya.

Keputusan Iran untuk mulai memperkaya uranium hingga 20% satu dekade lalu membuat Israel hampir melakukan serangan dan menargetkan fasilitas nuklirnya.

PM Israel Benjamin Netanyahu yang sejak lama mengkritik perjanjian itu, mengecam keputusan Iran yang dianggap terus melanggar komitmennya.

"Tidak dapat dijelaskan dengan cara lain, selain realisasi lebih lanjut dari niatnya (Iran) untuk mengembangkan program nuklir militer," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.

Iran selalu bersikeras bahwa program pengayaan uraniumnya bersifat damai.

pkp/rap (AP, Reuters)