1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Ijinkan Inspeksi IAEA Kunjungi Instalasi Atom

5 Oktober 2009

Iran tunjukkan kesediaan berkompromi dalam masalah program atomnya. Minggu (04/10) pemerintah di Teheran menyetujui suatu inspeksi internasional instalasi pengayaan uraniumnya di dekat Qom, yang selama ini dirahasiakan.

https://p.dw.com/p/Jxfk
Kepala IAEA Mohamed El Baradei (tengah) ketika tiba di Teheran, Sabtu (03/10)Foto: AP

Tanggal 25 Oktober adalah waktu yang disebutkan untuk peninjauan instalasi Iran tersebut. Demikian disampaikan Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional IAEA Mohamed el Baradei dalam sebuah konferensi pers di Teheran. Pembicaraannya dengan mediator Iran Ali Akbar Salehi oleh Baradei dinilai berhasil

"Saya gembira mengatakan bahwa dalam konsultasi dengan Dr. Salehi kami sepakat bahwa para inspektur akan datang ke sini tanggal 25 Oktober untuk melakukan peninjauan dan menuju kota Qom. Dan saya berharap dan percaya, Iran akan bersikap transparan terhadap para inspektur kami, yang memungkinkan kami untuk melakukan pengkajian terhadap fasilitas itu sedini mungkin."

Selama ini IAEA memiliki sejumlah kekhawatiran menyangkut tujuan Iran dalam hal program atomnya. Tapi selama ini badan khusus PBB tersebut tidak memiliki bukti konkrit tentang kelanjutan program senjata atom Iran. Menurut El Baradei di Teheran ia juga membicarakan tentang rencana pemindahan sebagian uranium yang diperkaya itu ke Rusia agar di sana elemen bakar uranium tersebut dapat diproduksi untuk reaktor penelitian di Teheran. Untuk itu akan diadakan pertemuan di Wina, Austria. Demikian keterangan IAEA. Informasi tentang terdapatnya instalasi kedua pengayaan uranium di Iran baru-baru ini memperkuat kekhawatiran bahwa pemerintah di Teheran menjalankan program pembuatan senjata atom. Sesuai tingkat pengayaan uranium, pengolahan unsur radioaktif itu dapat digunakan untuk elemen bakar reaktor nuklir atau untuk bahan peledak nuklir.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuduh Iran menutup-nutupi keberadaan instalasi tersebut selama bertahun-tahun kepada dunia. Sementara pemerintah di Teheran menjelaskan menurut ketentuan IAEA, enam bulan sebelum dimulainya materi dari proses fisi nuklir badan energi atom dunia itu harus mendapat keterangan tentang keberadaan instalasi nuklir tersebut.

Dirjen IAEA el Baradei seusai pembicaraan Minggu (04/10) kemarin di Teheran lebih jauh mengatakan berlangsung langkah baru dari konfrontasi menuju tranparansi dan kerjasama.

“Saya gembira dengan perkembangan positif ini. Saya selalu berpendapat bahwa masalah program atom Iran adalah masalah yang hanya dapat diselesaikan melalui dialog, melalui diplomasi. Saya telah mengatakan beberapa tahun lalu bahwa kita memerlukan transparani dari pihak Iran, kita memerlukan kerjasama dari pihak masyarakat internasional. Jadi saya memandang kita berada para momentum yang kritis, saya melihat kita tengah mengubah haluan dari konfrontasi menuju tranparansi dan kerjasama."

Tanggal 1 Oktober lalu di Jenewa, Iran pada dasarnya sudah menyatakan setuju dengan inspeksi tersebut, yakni dalam pembicaraan dengan kelompok enam negara yang merupakan kelima anggota Dewan Keamanan PBB, ditambah Jerman.

Dari hasil pembicaraannya di Teheran, Direktur Jenderal IAEA el Baradei yakin langkah yang diambil sudah benar dan konflik dengan Iran dapat diselesaikan lewat diplomasi.

“Saya percaya kita berada di jalan yang benar. Saya percaya kita harus melanjutkan kerja sama antara Badan energi atom Internasional, Iran dan masyarakat internasional lainnya.”

DK/RN/DW/dpa/AP