1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Memburu Penjarah dan Perusuh

13 Agustus 2011

Setelah kerusuhan selama berhari-hari di London dan beberapa kota, Inggris memulai semacam pemburuan terhadap para perusuh dan penjarah. Warga bertepuk tangan menyambutnya. Tetapi para pakar memperingatkan dampaknya.

https://p.dw.com/p/12G18
Foto: dapd

Sebuah tim televisi BBC turut serta, saat pasukan polisi berhelm mendobrak sebuah rumah. Tidak lama kemudian dua pria digiring keluar, dijatuhkan ke lantai dan diborgol. Siapa yang melihatnya akan mengira, bahwa seluruh negeri tengah memburu penjahat kelas kakap. "Ini yang ingin dilihat warga : pekerjaan polisi yang konsekuen, penangkapan yang efisien, dan vonis yang keras." Demikian menteri dalam negeri Inggris Theresa May. Tetapi apakah benar menggunakan cara seperti itu untuk menangkap remaja yang menjarah beberapa kaos dan CD?

Pihak kepolisian memohon bantuan warga. Di layar-layar raksasa wajah para penjarah dari kamera pengawas ditampilkan. Di situs internet pun polisi mempublikasikan foto mereka. Siapa yang mengenali wajah di foto tersebut, diminta untuk memberikan keterangan pada polisi. Seluruh Inggris terlibat dalam pemburuan. Bahkan wakil perdana menteri Nick Clegg yang liberal demokrat menampilkan diri secara populis : "Publik ingin agar jalanan aman kembali. Mereka ingin bisa berbelanja dengan aman dan agar rumah dan keluarga mereka aman. Mereka yang melakukan kejahatan harus diajukan ke pengadilan dan dihukum."

Mayoritas tersangka yang ditangkap dijatuhkan vonis. Remaja berusia 14 tahun berada di pengadilan seorang diri tanpa orangtuanya dan tidak memiliki hak untuk bicara. Proses pengadilan berjalan dengan cepat. Ini menurut pengacara Joseph Wright yang bekerja tanpa henti selama 14 jam dan menangani sembilan klien yang sebagian besar adalah remaja. "Masalahnya adalah semua tidak teroganisir dengan baik. Ini karena pengadilan tidak biasa bekerja terus menerus sepanjang malam. Dokumen-dokumen tidak sesuai urutannya dan tidak sampai tepat waktu kepada para klien. Rata-rata kami hanya punya waktu 15 menit dari waktu mendapat dokumen hingga dipanggil ke pengadilan."

Apakah ini masih sesuai dengan prinsip sebuah negara hukum? Wright berpendapat, iklim yang ada saat ini membuahkan vonis yang lebih berat dari sebelumnya. "Jelas dan ini tampak di pengadilan, bahwa latar belakang kerusuhan menyebabkan pelanggaran ditangani secara lebih keras. Dimana biasanya ada pembebasan dengan uang jaminan atau klien hanya diberi peringatan, atau diharuskan membayar denda, kini vonis yang dijatuhkan adalah tahanan penjara."

Pengacara lain, John Cooper, yang hanya mengamati proses pengadilan memperingatkan : "Kita harus menyeimbangkan kecepatan proses dan kejelasan serta keadilannya. Saya tidak mengatakan, bahwa mereka seharusnya tidak divonis jika dinyatakan bersalah. Tetapi saya khawatir, jika kita menangangi proses ini terlalu cepat, maka akan jatuh vonis yang salah. Kita harus memastikan bahwa pihak yang tidak bersalah tidak turut terseret."

Inggris telah memulai pemburuan besar-besaran yang dimulai oleh para politisi. Ini tampak seakan mereka berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka mencegah kerusuhan tersebut.