1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Geram Atas Insiden Kedubes di Teheran

29 November 2011

Sekelompok mahasiswa Iran menerobos masuk Kedubes Inggris di Teheran dan mengganti bendera Inggris dengan bendera Iran. Unjuk rasa ratusan mahasiswa menuntut pengusiran duta besar Inggris. Dunia internasional mengecam.

https://p.dw.com/p/13JFe
Bendera Inggris dibakar di halaman kedubes Inggris di Teheran
Bendera Inggris dibakar di halaman kedubes Inggris di TeheranFoto: FARS

Unjuk rasa ratusan mahasiswa Iran di depan Kedutaan Besar Inggris di Teheran berakhir rusuh. Sekitar 20 mahasiswa menjebol gerbang, merobek-robek dokumen serta foto Ratu Elizabeth II. Sejumlah kendaraan kedubes juga dibakar. Mereka juga sempat menyandera 6 orang staf kedutaan selama 2 jam. Sementara mahasiswa lainnya yang masih berada di luar gedung kedutaan melempari batu dan meneriakkan 'Kematian bagi Inggris.' Padahal awalnya unjuk rasa menuntut pengusiran duta besar Inggris berlangsung damai.

Gerbang kedubes Inggris di Teheran
Gerbang kedubes Inggris di TeheranFoto: FARS

Unjuk rasa melebar

Sekelompok mahasiswa juga terlihat berkumpul di luar kediaman para diplomat dan staf kedubes Inggris di bagian utara Teheran. Sebagian dari mereka berhasil memasuki kompleks, meski polisi huru-hara telah ditempatkan di lokasi tersebut. Seorang pengunjuk rasa dikutip saat berkata, "Para mata-mata Inggris harus meninggalkan Iran." London telah menyerukan kepada semua warga negara Inggris di Iran untuk tetap berada di rumah.

Rangkaian unjuk rasa disiarkan langsung di televisi nasional Iran. Hari Minggu (27/11), sebuah rancangan undang-undang parlemen baru saja disetujui yang mendesak pemerintah untuk mengusir dubes Inggris dan menurunkan level hubungan bilateral kedua negara. Krisis diplomatik Inggris dengan Iran dipicu laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menuding Iran menguji coba desain untuk hulu ledak nuklir.

Kendaraan diplomatik Inggris dibakar pengunjuk rasa
Kendaraan diplomatik Inggris dibakar pengunjuk rasaFoto: dapd

Inggris-Iran semakin tegang

Kementerian Luar Negeri Inggris mengaku geram dan mengkonfirmasi bahwa para pengunjuk rasa telah merusak gedung kedutaan. Sebuah pernyataan dari London berbunyi: "Insiden ini benar-benar tidak dapat diterima, dan kami mengutuknya. Di bawah hukum internasional, pemerintah Iran memiliki mandat yang jelas untuk melindungi para diplomat dan kedutaan besar di negara mereka. Mereka harus bertindak cepat untuk mengatasi situasi dan memastikan keamanan staf dan properti kami."

Sedangkan Kementerian Luar Negeri Iran seakan menarik diri dari insiden hari Selasa (29/11). Dalam sebuah pernyataan kepada pers, juru bicara kementerian berbicara, "Kami mengutuk aksi keterlaluan para demonstran yang tetap terjadi meski ada upaya pencegahan dari polisi. Kami selalu menjunjung tinggi aturan internasional mengenai kekebalan misi diplomatik, dan oleh karena itu langsung menggelar penyelidikan atas insiden melalui jalur-jalur legal."

Uni Eropa melalui kepala urusan luar negeri Catherine Ashton mengutuk serangan terhadap kedua wilayah diplomatik Inggris. Uni Eropa mendesak pemerintah Iran untuk segera memenuhi tanggung jawab internasional. Kecaman juga datang dari Amerika Serikat dan Perancis. Washington menuntut pelaku serangan segera diseret ke meja hijau.

ap/dpa/Carissa Paramita

Editor: Christa Saloh-Foerster