1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Tak Keberatan AS Tambah Pasukan di Australia

15 Maret 2012

Pemerintah Indonesia mengaku nyaman dengan rencana penambahan tentara Amerika Serikat di utara Australia, yang dilihat sebagai upaya untuk membendung kekuatan Cina.

https://p.dw.com/p/14L62
Amerika akan tempatkan lebih banyak tentara di Australia untuk membendung CinaFoto: picture-alliance/dpa

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, hari Kamis (15/03) dalam kunjungan ke Australia untuk mendiskusikan masalah luar negeri dan pertahanan diantara kedua negara. Sebelumnya, Australia telah menggelar forum serupa dengan negara sekutu kunci seperti Amerika, Inggris dan Jepang. Ini adalah Forum yang pertama untuk Indonesia.

“Kami tidak punya masalah samasekali dengan penempatan mariner Amerika di Darwin” kata Menteri Pertahanan Indonesia kepada wartawan. Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, rawan gempa bumi dan tsunami. Karena itu, Indonesia ingin memperoleh manfaat optimal dari kehadiran marinir Amerika di Australia dengan bantuan kemanusiaan dan kemampuan mereka menghadapi bencana.

Presiden Barack Obama, November tahu lalu telah mengumumkan rencana untuk mengirim pesawar militer Amerika dan 2.500 marinir ke kota Darwin di wilayah utara Australia, untuk membuat sebuah tempat pelatihan yang bertujuan membantu dan melindungi negara sekutu serta kepentingan Amerika di kawasan Asia.

Australia belakangan semakin mempererat hubungan militer dengan sekutu utamanya Amerika, sebagai reaksi atas semakin menguatnya pengaruh militer Cina di kawasan Asia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, hari Rabu (14/03) saat berpidato di forum Universitas Canberra sempat menyebut munculnya kembali ancaman era perang dingin.

Namun sehari setelah itu, Kamis (15/03) Menteri Natalegawa mengatakan bahwa Australia telah menjawab pertanyaan Indonesia mengenai meningkatnya kehadiran militer Amerika dan meyakinkan bahwa itu bukan merupakan langkah mundur menuju era perang dingin. ”Ada keinginan dari kedua negara untuk memastikan bahwa kawasan kita, yakni Asia-Pasifik, akan tetap tenang dan damai dan bahwa kita tidak kembali ke kondisi yang akan membahayakan prospek yang positif itu” kata Menteri Luar Negeri Indonesia kepada wartawan.

Kantor Berita Cina Xinhua, menyebut bahwa pemerintah Cina gelisah meski tidak khawatir dengan fokus kebijakan pertahanan baru Amerika di Asia, termasuk soal penambahan kekuatan militer di utara Australia.

Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith mengatakan, dalam pertemuan dengan dua menteri Indonesia itu, juga didiskusikan kemungkinan bergabungnya negara lain termasuk Indonesia bahkan Cina dalam latihan militer Amerika-Australia yang akan digelar di Australia. Ia menambahkan bahwa latihan itu akan fokus pada bantuan kemanusiaan dan bencana.

Andy Budiman/ ap

Editor: Hendra Pasuhuk