1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Resmi Beli 11 Jet Tempur Rusia

22 Agustus 2017

Pemerintah Indonesia akan segera merampungkan pembelian 11 pesawat tempur dari Rusia. Pembelian Sukhoi SU-35 adalah bagian dari program peremajaan armada tempur TNI Angkatan Udara.

https://p.dw.com/p/2ickG
Russland Kampfjet Sukhoi Su-35
Foto: picture-alliance/dpa

Pemerintah Indonesia resmi mengajukan tawaran pembelian 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 kepada Rusia. Pembelian senilai 1.14 milyar Dollar AS atau sekitar 15 trilyun Rupiah.

Untuk membiayai pengadaan alutsista strategis tersebut pemerintah menawarkan komoditas primadona seperti kopi senilai 570 juta Dollar AS. Sementara sisanya akan dilunasi dengan menggunakan uang. Rusia diyakini akan mengirimkan 11 pesawat secara bertahap selama dua tahun.

Dalam pernyataan bersama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini kedua negara "masih menegosiasikan" jenis dan vokume komoditas yang ditawarkan Indonesia. Sebelumnya beredar kabar pemerintah berniat menukar jet tempur tersebut dengan minyak sawit, teh dan kopi.

Proses pembelian rencananya akan segera dirampungkan oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan perusahaan teknologi negara Rostec.  Pembelian itu dilakukan saat TNI Angkatan Udara sedang giat meremajakan armada tempurnya. 2013 silam Indonesia juga membeli enam unit Sukhoi SU-30 MK2 dari Rusia.

Selain Sukhoi, Indonesia juga sudah membeli satu skuadron KAI T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan. Jika sesuai rencana, maka TNI AU akan memiliki delapan skuadron pesawat tempur pada 2024.

Menawarkan komoditas ekspor seperti minyak sawit diharapkan menciptakan keuntungan tambahan buat Indonesia. Menyusul tekanan dari pasar Uni Eropa, pemerintah kini giat mencari pasar baru buat menjual produk sawit. Rusia yang sedang menghadapi embargo ekonomi Eropa dan AS, bisa menjadi mitra dagang baru buat Indonesia.

Saat ini Indonesia memiliki defisit perdagangan senilai 411 juta Dollar AS dengan Rusia. Pemerintah di Moskow berulangkali mengisyaratkan ingin memperdalam kerjasama bilateral, terutama di bidang pendidikan, energi, teknologi, penerbangan dan pariwisata.

rzn/yf (rtr,ap)