1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Iklan dengan Model Berjilbab, Katjes Picu Debat Panas

19 Februari 2018

Iklan produk permen Katjes yang menampilan perempuan berjilbab menjadi topik perdebatan yang panas. Iklan sepanjang 15 detik ini memperlihatkan seorang perempuan berjilbab yang tengah mengunyah permen bebas gelatin.

https://p.dw.com/p/2suwy
ISM Zucker - Fa. Katjes, vegetarische Süssigkeiten "Ohne tierische Gelatine"
Foto: DW/Z. Abbany

Lewat iklan permen vegan dengan model yang mengenakan jilbab, produsen kembang gula Katjes telah menimbulkan kontroversi. Penampilan perempuan berjilbab di iklan ini kontan mendapat kecaman dari pihak radikal kanan.

Mengomentari iklan ini, mereka mengatakan bahwa Jerman telah benar-benar telah "diislamkan". Sementara para pegiat hak perempuan menyatakan bahwa iklan tersebut merupakan simbol perempuan tertindas.

Menurut Katjes, iklan ini sebenarnya untuk menyasar "kaum perempuan muda vegetarian, termasuk juga termasuk Muslimah muda, yang memang tidak mengkonsumsi gelatin hewani. Terus terang, iklan ini tidak memiliki pesan politik, namun berfokus pada masalah vegetaris."

Awal tahun lalu, perusahan kecantikan L'Oreal juga sempat menayangkan iklan sampo dengan model berjilbab Amena Khan. Iklan ini mendapat respon positif. Begitu juga, penampilan model berjilbab Halima Aden di catwalk, disambut antusias dan dianggap sebagai "angin segar" di dunia fesyen.

Namun, sementara Amena Khan dan Halima Aden memang pemeluk Islam yang sehari-harinya mengenakan jilbab, model Serbia Vicenca Petrovic yang tampil untuk Katjes adalah pemeluk  Khatolik ortodoks. Di model kelahiran tahun 1996 ini kerap menampikan keindahan tubuhnya di akun media sosialnya.

Jadi mungkin tidak mengherankan jika netizen dunia sangat kritis terhadap motif iklan dan mempertanyakan kredibilitas iklan Katjes ini.

Mengomentari debat tentang iklan yang diperankannya, Vicenca Petrovic menyatakan, "Ini adalah pekerjaan saya dan saya dapat memotivasi para gadis untuk menjadi lebih kuat daripada yang lain."

Sementara pakar pemasaran Oliver Drost menyatakan gagasan pada prinsipnya untuk menampilkan dengan model berjilbab untuk iklan vegan dan halal. Namun, bagaimanapun hal ini pasti akan mengundang debat dan pihak perusahan seharusnya bertahan membela iklannya dan tidak menimbulkan kesan bahwa iklannya sebagai "kampanye palsu".

yf/ap (welt,n-tv)