1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hukuman Penjara atas Kecelakaan Kapal "Rena"

25 Mei 2012

Kapal barang Rena yang mengalami kecelakaan Oktober 2011 menyebabkan bencana lingkungan terbesar di Selandia baru. Kini kapten asal Filipina dan petugas navigasinya dijatuhi vonis.

https://p.dw.com/p/152TV
This Wednesday, April 4, 2012 photo supplied by Maritime New Zealand shows the broken hull of the Rena in heavy sea swells on Astrolabe reef near Tauranga, New Zealand. Maritime New Zealand on Thursday charged the owners of the Rena, Daina Shipping with discharging harmful substances from the vessel. The charge carries a maximum fine of 600,000 New Zealand dollars ($489,000) plus another 10,000 New Zealand dollars ($8,100) for each day the offending continues.(Foto:Maritime New Zealand/AP/dapd) EDITORIAL USE ONLY
Foto: Maritime New Zealand/AP

Kapten kapal dan ahli navigasi „Rena“ harus mendekam di penjara selama tujuh bulan. Mereka dituduh mengambil rute berbahaya, melakukan pengotoran lingkungan dan menghalangi pengusutan hukum. Dalam proses pengadilan mereka dinyatakan bersalah mengemudikan „Rena“ secara berbahaya dan setelah kecelakaan memanipulasi log book (buku catatan perjalanan kapal).

Jaksa mengatakan, para kru tidak memegang praktek navigasi yang normal, tidak mengukur haluan secara teratur, dan mengabaikan radar kapal yang memperingatkan adanya karang. Kapten kapal Mauro Balomaga menunjukkan rasa menyesal dan mengakui tindakan tersebut.

Navigation Officer Leonil Relon, left, and Captain Mauro Balomaga, both of the Philippines and officers of the container ship MV Rena, appear in the Tauranga District Court, in Tauranga, New Zealand, Friday, May 25, 2012, during sentencing for their part in the grounding of the ship on the Astrolabe Reef near Tauranga. Balomaga and Relon were each sentenced to seven months in jail for what authorities have called the country's worst maritime environmental disaster. (Foto:New Zealand Herald, Alan Gibson/AP/dapd) NEW ZEALAND OUT, AUSTRALIA OUT
Petugas navigasi Leonil Relon (kiri) dan kapten Mauro BalomagaFoto: New Zealand Herald, Alan Gibson/AP

Potong Jalan Kecelakaan dan Bencana Lingkungan

Karena Balomaga sedapat mungkin ingin menjaga batas waktu dan ingin secepat mungkin mencapai pelabuhan Tauranga, dalam perjalanan Oktober lalu, ia memotong rute yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kapal „Rena“ menabrak koral sekitar 20 kilometer di dekat „Bay of Plenty“ di utara Selandia Baru dan mengalami bocor. Saat terjadi badai, kapal barang itu pecah dan kemudian karam. Seluruhnya 350 juta ton minyak tumpah ke laut.

Akibat bencana lingkungan itu pantai sepanjang 100 kilometer tercemar, 2400 burung mati. Bay of Plenty merupakan kawasan wisata paling digemari wisatawan dan surga bagi burung-burung, ikan lumba-lumba dan paus. Untuk melindungi kapten dan petugas navigasi kapal, identitas mereka dirahasiakan. Itu karena kekhawatiran, mereka dapat diserang oleh penduduk setempat yang marah.

DK/HP/dpa/rtr/afp