Hollande Kecewakan Warga Perancis
15 April 2013"Surga bagi penipu pajak di Eropa dan tempat lainnya harus diberangus," kata Presiden Perancis Hollande baru-baru ini. Ia juga mengumumkan akan menerapkan peraturan keras bagi bank-bank yang ke depan harus secara jelas mendaftarkan anak perusahaan serta aktifitasnya.
Sebuah lembaga akan dibentuk untuk memperbaiki upaya pengungkapkan penipuan pajak dan korupsi. Demikian diumumkan Hollande sepekan setelah bekas menteri anggaran Jerome Cahuzac mengaku menyimpan uang ratusan ribu Euro di sebuah bank Swiss. Padahal sebelumnya ia menyangkal tuduhan memiliki rekening di luar negeri. Jabatan Cahuzac sebelumnya adalah petugas pemerintah untuk memburu penipu pajak.
Pengkritik menuduh bahwa dengan kebijakannya itu Hollande hanya membungkus masalah yang lebih besar, yaitu ekonomi Perancis yang terus melemah dan kurangnya kepemimpinan politik yang kuat.
Paku terakhir peti mati
"Mungkin para politisi korup," demikian pakar politik dari Institut Prancis bagi Hubungan Internasional, Phillippe Moreau Defarges kepada DW. "Tetapi yang lebih berbahaya adalah politisi yang kurang mampu dan kurang pengetahuan."
Menurut pengamatan pakar ekonomi dari Universitas Managemen HEC di Paris, Tomasz Michalski, perilaku pemerintahan Hollande sejak awal "canggung" mengingat janji-janji muluk saat kampanye pemilu untuk memperbaiki perekonomian, menyelamatkan tempat kerja dan menghindari penghematan. Tetapi hingga kini, pemerintah gagal memenuhi janji, kritik Michalski.
"Dengan kata-kata muluk mereka menggambarkan penyelamatan perusahaan. Tetapi akhirnya mereka tidak melakukan apa pun juga karena menyadari keterbatasan yang ada. Mereka tidak punya dana, kredibilitas dan kadang-kadang tidak ada undang-undang untuk melaksanakan rencana mereka," tambah Michalski. Kasus dari Jerome Cahuzac disebutnya sebagai paku terakhir untuk menutup peti mati.
Menurut jajak pendapat terakhir yang diterbitkan majalah mingguan "Le Jounal Dimanche", 60 persen warga Perancis ingin perombakan kabinet. Angka pengangguran melebihi 10 persen, sementara pertumbuhan ekonomi dalam kuartal pertama 2013 diprediksi hanya 0,1 persen. Dukungan warga bagi Hollande hanya mencapai sekitar 28 persen.
Dalam laporan yang dikeluarkan minggu lalu, Komisi Eropa menyebut Perancis, di samping Italia, sebagai negara yang kemampuan bersaingnya semakin turun.
Pil pahit
Henri, seorang pegawai negeri mengatakan, korupsi harus hilang dari kehidupan politik Prancis. "Cahuzac tidak cukup cerdik, tetapi yang lainnya juga tidak lebih baik. Menjadi pemimpin harus bersih," tegasnya.
Lawan politik Hollande menyikapinya lebih tegas. Ketua kubu ekstrem kiri Jean-Luc Melenchon menuntut perubahan institusional.
Juga Marine Le Pen dari kubu kanan dan UMP, partai tengah-kanan dari mantan Presiden Nicolas Sarkozy melemparkan kritik pedas bahwa kebijakan anti-korupsi Hollande sama sekali tidak memadai, padahal Sarkozy sendiri sedang terlibat dalam proses sebuah skandal lainnya.
"Bahaya besar akan datang bila warga Perancis mencari penyelesaian radikal yang misalnya ditawarkan oleh Melenchon dan Le Pen. Ini sangat berbahaya," tegas pakar Politik Defarges.
Juga pakar Ekonomi Michalski berpendapat, tindakan harus segera diambil di Perancis. "Pola yang diandalkan ekonomi Perancis empat tahun terakhir ini, sudah tua," kata Michalski. "Saya pikir, yang diperlukan Perancis saat ini adalah reformasi sistem yang mendasar, seperti yang dilakukan Inggris akhir 70-an, ketika Tatcher mengambil alih pemerintahan."