1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Helmut Schmidt Tutup Usia

Cathrin Hennicke10 November 2015

Mantan kanselir Jerman Helmut Schmidt meninggal di usia 96 tahun. Ia dihargai oleh rakyat Jerman sebagai kanselir yang tegas. Di dunia internasional ia dihormati karena kompetensinya dalam politik ekonomi.

https://p.dw.com/p/1GPro
Foto: picture-alliance/dpa/W. Kumm

Helmut Schmidt, hingga akhir hayatnya tetap lugas dalam menyampaikan pemikirannya. Tidak mengherankan jika dalam jajak pendapat berulangkali ia terpilih sebagai politisi favorit dalam sejarah Jerman pasca perang dunia II. Terlepas dari tampilannya yang sering mendominasi dan ngotot.

Bagi banyak warga Jerman, jika membicarakan Helmut Schmidt, mereka akan langsung teringat pada seorang tokoh yang pada 1975 mampu membuat teroris RAF mati kutu. Ketika itu, dengan penculikan presiden serikat buruh Hanns-Martin Schleyer dan pembajakan pesawat Lufthansa ke ibukota Somalia, Mogadishu, kelompok teroris ini hendak memeras pembebasan komplotannya dari penjara. Tapi Schmidt tetap bersikap keras menolaknya.

Dengan itu, ia membuktikan kemampuan negara untuk melindungi rakyatnya. Argumennya: ia hendak menjaga kepercayaan warga terkait fungsi negara untuk melindungi rakyat. Tegasnya, ia tidak mau membebaskan teroris.

Schmidt memilih aksi riskan, membebaskan sandera lewat operasi pasukan khusus penjaga perbatasan. Karena ada sandera yang tewas, Helmut Schmidt diisukan menarik konsekuensinya, dengan lengser dari jabatan kanselir yang merupakan puncak karir politiknya.

Karir politik meroket

Karir politik Helmut Schmidt dimulai setahun setelah berakhirnya PD II dengan bergabung dengan Partai Sosial Demokrat. Saat menjadi senator dalam negeri di negara bagian Hamburg, ia terkenal sebagai manajer krisis jempolan. Saat banjir bandang pada 1962 dan merasa admistrasi pemerintahan tak akan mampu menanganinya, ia mengerahkan tentara Jerman.

Karirnya meroket dengan cepat. tahun 1964 Helmut Schmidt menjadi wakil ketua fraksi SPD. Dalam pemerintahan koalisi pertama SPD dengan partai Liberal FDP, kanselir saat itu, Willy Brandt mengangkat dia sebagai menteri pertahanan.

Ketika Willy Brandt mundur sebagai akibat skandal Guillaume, Helmut Schmidt otomatis menjadi penggantinya. Dalam wawancara televisi, ia mengaku dari awal sudah menyadari, tugasnya tidak ringan. Pasalnya Willy Brandt memicu impian muluk rakyat Jerman. Saat krisis minxyak merebak pada 1973, yang diikuti resesi, semua harapan makin sulit terwujud.

Tokoh tanpa kompromi

Helmut Schmidt sekali lagi membuktikan diri sebagai manajer krisis yang handal. Dengan tekad bulat dan kerja nyata, ia memerangi masalah. Dari situlah muncul julukan sebagai tokoh tanpa kompromi. Ia berhasil menumpas terorisme RAF. Juga dalam tema ekonomi, ia secara konsekuen menjalankan politiknya. Karena itu, di dalam dan di luar negeri, ia sering secara bercanda dijuluki ekonom dunia.

Helmut Schmidt yang memangku jabatan kanselir dalam dua periode, dari 1976 hingga 1982 di akhir karirnya justru terlibat konfrontasi dengan partainya sendiri-SPD. Pemicu friksi adalah keputusan ganda NATO untuk terus menempatkan serdadu AS dan senjata atom di Jerman. Schmidt mendukung keputusan itu, sementara mayoritas anggota partai menolaknya.

Tahun 1982 Helmut Schmidt mengundurkan diri dari jabatannya. Pemicu sebenarnya adalah perubahan haluan mitra koalisi FDP yang menjalin aliansi dengan partai konservatif CDU. Bagi Schmidt reorientasi FDP ini juga berarti perubahan mendasar politik sosial dan ekonomi, yang dianggapnya tidak bisa diterima.

Setelah lengser dari jabatan tertingi dan puncak karir politiknya, Helmut Schmidt seolah menjauh dari SPD. Baru 16 tahun pada 1998 kemudian ia menyatakan bersedia tampil dalam kampanye Gerhard Schröder. Tapi rakyat Jerman juga tahu, bahwa hingga akhir hayatnya, Helmut Schmidt tetap seorang tokoh sosial demokrat yang setia dan penuh gairah.