1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harga BBM Premium Turun 500 Rupiah

Zaki Amrullah6 November 2008

Pemerintah Indonesia kemarin sore mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium sebesar 500 rupiah dari harga awal. Penurunan harga ini tak termasuk BBM jenis solar dan minyak tanah.

https://p.dw.com/p/Fok7
Harga Bensin menurun di banyak negaraFoto: bilderbox.com

Selain karena anjloknya harga minyak dunia hingga 65 dollar amerika per barel, keputusan pemerintah ini, juga  diambil,  untuk menjawab desakan dari sejumlah kalangan, seperti politisi, parlemen, pengamat, pelaku usaha dan masyarakat umum. Berikut penjelasan pelaksana tugas Menteri Koordinator Perekonomian, Sri Mulyani. 

“Dengan mengevaluasi masukan dari berbagai pihak,  maka dengan ini, pemerintah telah memutuskan untuk menurunkan harga premium sebesar 500 rupiah, menjadi 5500 rupiah. Harga premium yang baru tersebut akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Desember 2008” ”

Lebih jauh, Sri Mulyani mengatakan,  penurunan harga BBM ini, juga ditujukan untuk meredam ancaman  krisis  keuangan nasional akibat resesi global.

“Penurunan premium tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan atau memperbaiki daya beli masyarakat, menggairahkan dunia usaha, serta meng counter siklus dari perekonomian yang diperkirakan melemah, karena krisis keuangan dunia terhadap  perekonomian nasional” 

Bulan Mei lalu,  pemerintah untuk ketiga kalinya, menaikan harga BBM bersubsidi  untuk menyelamatkan anggaran negara setelah harga minyak dunia terus melonjak. Keputusan itu, memicu kenaikan  ongkos angkutan umum dan  harga-harga barang yang berdampak pada kelesuan pasar. Pemerintah berharap, penurunan harga premium ini, akan kembali mengairahkan pasar.

Namun,  pengamat  perminyakan  Kurtubi memandang,  harga  premium baru  yang ditetapkan pemerintah  itu tidak cukup. Apalagi, jika dibandingkan dengan turunnya harga minyak dunia yang mencapai 60 persen,  sejak satu setengah bulan lalu.

“Kurang memadai, karena kalau untuk lebih mendorong sector riil, mendorong ekonomi domestik penurunan  500 rupiah itu, masih tidak signifikan. Yang kedua, justru  minyak solar tidak diturunkan. Lha ini, yang ditunggu tunggu kalangan angkutan truk, para nelayan yang jumlahnya jutaan orang diseluruh Indonesia."

Sementara itu, untuk merespon naik turun-nya harga minyak dunia,  pemerintah memutuskan untuk mengevaluasi  penurunan atau kenaikan harga BBM setiap bulannya. Meski demikian, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menjamin, jika terjadi kenaikan harga premium, maka tidak akan melebihi 6000 rupiah per liternya.

“Kita kasih seling atas 6000 rupiah per liter, kan satu bulan satu bulan. Sebetulnya logikanya harga minyak dunia, kalau keadaan normal begini sedang tinggi- tinggi nya, karena ini kan musim winter. Nanti pada waktu kita evalusi bulanan, misalkan penurunan   lagi , ya kita bisa turunkan lagi lebih dari 500 rupiah, makanya tiap bulan itu kita evaluasi.”