Global Media Forum Digelar
25 Juni 2012
Baik negara-negara industri atau berkembang, baik di negara-negara barat maupun timur, „Pendidikan dan Budaya“ merupakan kunci untuk hidup berdampingan secara damai, pembangunan berkelanjutan dan dialog antara budaya,“ demikian papar Wakil Direktur Deutsche Welle, Reinhard Hartstein dalam pembukaan perhelatan Global Media Forum, yang berlangsung di Bonn, Jerman.
Lebih lanjut dikatakannya, “Pendidikan bagi warga di sebuah negara merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi yang positif dan kemakmuran. Dan pada gilirannya menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dunia.“ Bagaimana bentuk ideal „Pendidikan bagi Semua,“ menjadi pertanyaan kunci dalam forum akbar yang berlangsung selama tiga hari ini.
Media Harus Mencerahkan
Menurut UNICEF, di era internet ini, 101 juta anak-anak tak punya kesempatan untuk belajar membaca dan menulis. Karena keluarga mereka terlampau miskin atau jarak ke sekolah terlalu jauh. Untuk itu, ditambahkan Hartstein, media harus terbuka, transparan membahas akar masalahya, dan juga harus menjelaskan, dimana letak masalahnya dan mengapa penting untuk memecahkan masalahnya.
Di era globalisasi ini, media bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, namun juga harus menjadi sarana pendidikan.
Sekjen komisi UNESCO Jerman, Roland Bernecker menandaskan,“ kebebasan pers keragaman budaya dan kualitas pendidikan merupakan elemen kunci bagi warga sipil yang kuat dan mempunyai kebebasan.“
Tanpa Pendidikan, Tanpa Dialog
Global Media Forum diramaikan dengan kehadiran menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle yang berbicara tentang peran kemitraan dan dialog di dunia global. Mantan presiden Indonesia BJ.Habibie juga menjadi pembicara untuk sesi hari kedua.
Lebih dari 50 acara digelar dalam perhelatan ini, membahas berbagai tema mengenai pendidikan dan budaya. GMF kali ini didukung organisasi-organisasi Jerman, diantaranya DAAD, badan bantuan Jerman GIZ dan badan pembanguan politik DIE, dan diikuti sekitar 1800 undangan dari 100-an negara.
Mast-Kirschning/Purwaningsih