1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ghailani Dinyatakan Bersalah

18 November 2010

Ahmed Khalfan Ghailani, tahanan Guantanamo pertama yang diadili di pengadilan sipil Amerika Serikat, dinyatakan bersalah dalam 1 kasus dari 285 kasus yang dituduhkan kepadanya. Pembelanya mengajukan banding.

https://p.dw.com/p/QD4A
Ahmed Khalfan Ghailani, foto yang dikeluarkan Kejaksaan ASFoto: AP

Hakim pengadilan sipil di New York, Lewis Kaplan, menyatakan bahwa Ahmed Khaflan Ghailani, 36 tahun, warga negara Tanzania, terbukti bersekongkol dalam aksi peledakan kedutaan besar Amerika Serikat di Tanzania dan di Kenya pada 1988, yang menewaskan sekitar 200 orang. Serangan ini merupakan aksi Al Qaida pertama berskala internasional.

Juru bicara Departemen Kehakiman, Matthew Miller, mengatakan bahwa mereka menghormati keputusan tersebut dan lega bahwa Ghailani sekarang menghadapi ancaman 20 tahun penjara dan berpontensi diancam hukuman seumur hidup atas perannya dalam pengeboman kedutaan Ameria Serikat. Vonis terhadap Ghailani akan dibacakan pada tanggal 25 Januari 2011. Ghailani masih menghadapi 284 dakwaan teror lainnya.

Sementara itu, tim pembela Ghailani menyatakan bahwa peran Ghailani dalam serangan itu sangat kecil. Mereka mengatakan bahwa Ghailani dijebak dengan alat bukti yang lemah. Mereka akan mengajukan banding terhadap vonis Ghailani.

Dalam jumpa pers, pembela Ghailani, Peter Quijano, yakin bahwa saat aksi serangan tersebut, Ghailani merupakan seorang pemuda belia yang diperalat. "Sejak awal proses pengadilan ini, kami percaya bahwa Ahmed Ghailani betul betul tidak bersalah dari semua tuduhan. Ia tak pernah tahu, bahwa ia dijebak oleh teman temannya, sebagaimana teman-temannya menggunakan sejumlah saksi. tetapi tidak satupun dari mereka yang mengalami perlakuan seperti yang terjadi pada Ahmed Ghailani.2

Dalam kasus sama yang diproses 10 tahun lalu, 4 orang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Ahmed Ghailandi ditangkap di Pakistan pada Juli 2004 dan diserahkan pada Amerika Serikat pada awal tahun 2005. Ghailani merupakan satu dari 14 tahanan yang dipindahkan dari tahanan rahasia CIA pada 2006 ke tahanan Guantanamo di Kuba. Ia pernah menjadi buron urutan ke 8 FBI . Beberapa pengamat mengatakan, Ghailani merupakan aktor penting yang dikirim ke timur Afrika saat aksi aksi serangan Al Qaida dibawah komando orang kedua Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri.

Merujuk beberapa data yang dimiliki Amerika Serikat, Ghailani mengaku pernah mengikuti kamp pelatihan di Afganistan, setelah aksi pemboman. Tetapi ia menolak tuduhan sebagai anggota Al Qaida. Ahmed Khalfan Ghailani adalah tahanan Guantanamo pertama yang diadili di pengadilan sipil Amerika Serikat.

Miranti Hirschmann

Editor: Hendra Pasuhuk