1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gereja Jerman Juga Lakukan Perlindungan Iklim

15 Desember 2009

"Berbelanja Masa Depan“ begitulan nama proyek gereja Protestan dan Katolik Jerman di bidang lingkungan hidup. Dalam rangka KTT di Kopenhagen gereja-gereja Jerman ingin menunjukkan bahwa orang harus aktif bertindak.

https://p.dw.com/p/L0Hm
Foto: picture-alliance / HB Verlag

"Awalnya ada kesadaran“, demikian dikatakan Hans Jürgen Hörner. Ia memimpin dewan perlindungan lingkungan di gereja Protestan kota Recklinghausen. Menurutnya, pihak gereja kini menyadari bahwa kepercayaan atas institusi gereja dan citranya juga memburuk, karena yang dilakukan hari Senin tidak sesuai dengan isi khotbah pada hari Minggu.

Menjaga alam ciptaan Tuhan tertulis dalam berbagai dokumen, baik internasional maupun nasional. Tetapi pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik. Dari situlah muncul ide "Berbelanja Masa Depan". Klaus Breyer dari dewan gereja Westfalen adalah pemimpin proyek tersebut.

Ia berkata, "Idenya sederhana. Gereja-gereja mengeluarkan dana milyaran untuk mobil, kertas, listrik dan sebagainya. Tetapi mereka tidak sadar dengan daya beli mereka. Kami ingin membangunkan raksasa tidur itu, agar secara sistematis menggunakan kemampuannya ini untuk membeli barang-barang yang ekologis, juga yang memperhatikan keadilan sosial, sehingga pasar baru terbuka." Karena daya beli gereja juga dapat menciptakan pasar baru. Demikian ditambahkan Breyer.

Membangunkan Raksasa Tidur

Klaus Breyer mengatakan, daya beli gereja Protestan dan Katolik jika digabung mencapai sekitar 100 milyar Euro per tahun. Awalnya mereka mencoba rencana itu pada lima wilayah. Tetapi ternyata institusi yang ingin berpartisipasi jauh lebih banyak dari dugaan.

Sekarang ada 15 wilayah percobaan yang mencakup 100 gereja dan institusi pendidikan. Menurut Klaus Breyer, keinginan partisipasi besar, karena pembelian produk yang ekologis dan "fair", juga ekonomi yang bisa dipercaya serta posisi yang jelas di dunia politik, sangat penting bagi banyak orang di masa yang banyak perubahannya ini.

Langkah Pertama

Hans Jürgen Hörner dari gereja Protestan Recklinghausen mengatakan, pertama-tama gereja tidak membeli lagi energi yang berasal dari nuklir, batu bara atau gas. Menurutnya yang paling mudah dilaksanakan adalah perubahan dari berlangganan pada penghasil listrik konvensional ke listrik yang ekologis, yaitu hanya dengan mengisi formulir.

Tetapi apakah listrik yang ekologis tidak terlalu mahal? Ulrich Kamin dari kantor wilayah gereja itu sering mendengar pertanyaan tersebut. Ia berkata, sekarang perbedaan harga antara yang ekologis dan yang konvensional tidak menyolok lagi.

Di samping itu proyek untuk masa depan ini tujuannya bukan hanya membeli secara ekologis dan adil dari segi sosial, melainkan juga untuk mengadakan penghematan energi. Di wilayah gereja tempatnya bertugas, penggunaan energi berhasil diturunkan 30%, demikian Ulrich Kamin.

Langkah Lebih Jauh

Tentu saja ada anggota gereja yang melontarkan protes. Misalnya terhadap kopi dari Amerika Latin atau Afrika. Tetapi para pekerja yang aktif dalam proyek gereja itu biasanya berhasil meyakinkan anggota jemaat, bahwa kualitas kopi-kopi itu sangat baik.

Tanggapan positif di daerah-daerah percobaan memberikan semangat bagi para pekerja proyek untuk melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu kerjasama dengan institusi besar pelayanan gereja atau diakonia dan institusi karitatif, misalnya rumah sakit, rumah jompo dan rumah perawatan orang sakit, agar berbelanja berdasarkan kriteria ekologis.

Michael Hollenbach / Marjory Linardy

Editor: Hendra Pasuhuk