1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Geliat Neo Nazi di Ranah Bundesliga

20 November 2012

Kepolisian Jerman melaporkan kenaikan angka kekerasan di stadion. Musim lalu 1140 penonton menjadi korban bentrokan antara pendukung. Kondisi ini diperparah dengan kehadiran kelompok ekstrem kanan.

https://p.dw.com/p/16mQi
Pendukung Cottbus memasang spanduk khas Nazi yang bernada anti YahudiFoto: picture-alliance/dpa

Bagai coreng di wajah. Bundesliga kian kesulitan mengendalikan angka kekerasan dan bentrokan antara pendukung di stadion. Kepolisian melaporkan kenaikan drastis jumlah korban kekerasan dan delik kriminal pada musim 2011/2012.

Belum pernah sebelumnya aparat keamanan Jerman demikian sering berurusan dengan pendukung sepakbola. Menteri Dalam Negeri di negara bagian NRW, Ralf Jägermewanti-wanti, 8100 kasus kriminal setiap musim adalah "terlalu banyak," tukasnya.

Menurut informasi resmi, sedikitnya 1140 pengunjung stadion menjadi korban kekerasan musim lalu. Angka ini berarti kenaikan sebesar 120 persen dari angka rata-rata selama 12 tahun terakhir. Sebanyak 7300 orang diamankan dan 840 diantaranya masuk ke pengadilan. Setiap tahun kepolisian melaporkan jumlah pelaku kekerasan potensial meningkat. Tahun ini jumlahnya mencapai 16.500 orang.

Geliat Ekstrem Kanan di Stadion

Perkembangan yang tak sedap itu diyakini berkaitan dengan kebangkitan kembali kelompok ekstrem kanan Jerman. Sejak beberapa tahun terakhir, kelompok Neo-Nazi mulai bergerilya merekrut anggota-anggota baru di kalangan remaja.

Baru-baru ini Borussia Dortmund menjatuhkan sanksi larangan stadion seumur hidup bagi delapan pendukungnya yang ketahuan berkampanye untuk kelompok pecahan ekstrem kanan di stadion. Kasus serupa pernah muncul beberapa kali selama musim lalu. Dortmund selalu bereaksi keras dengan mengeluarkan larangan dan mengajukan gugatan hukum.

Selama ini klub-klub Bundesliga cendrung meremehkan kehadiran kelompok neo-nazi di antara pendukungnya, kata Reinhard Rauball, Presiden Bundesliga (DFL). "Tapi menurut saya, kita punya masalah, dan ini harus diselesaikan," tukasnya. Rauball terutama mewanti-wanti "infiltrasi" terhadap kelompok remaja pendukung klub sepakbola. "Kita tidak boleh mentolelir kelompok esktrem kanan dan anti semit."

Konsep Keamanan Radikal

Klub-klub Bundesliga belakangan mulai didesak untuk ikut aktif melawan geliat kelompok esktrem kanan di stadion. Baru-baru ini DFL mengeluarkan konsep keamanan stadion yang menitikberatkan pada sanksi dan hukuman bagi pelanggaran. Namun konsep tersebut ditolak oleh klub dan pendukung. Usulan yang diajukan DFL dinilai tidak bisa direalisasikan dan berpotensi menyulut lebih banyak aksi kekerasan di kalangan pendukung.

Beberapa aturan baru memang terkesan berlebihan. DFL misalnya mewajibkan pengelola stadion untuk menggeledah setiap pendukung yang masuk ke stadion.

FC Bayern yang mengaplikasikan konsep tersebut dalam pertandingan melawan Eintracht Frankfurt di Allianz Arena beberapa pekan lalu mendulang kritik dari berbagai arah. Saat itu aparat keamanan menelanjangi pendukung yang dicurigai dalam tenda terpisah. Sontak perwakilan fans menyebut pemeriksaan itu "bertentangan dengan hukum," dan "intervensi agresif terhadap ruang pribadi."

Sebaliknya klub-klub Bundesliga mendesak DFL agar lebih "manusiawi" dalam menyusun konsepnya. Dortmund misalnya menginginkan penekanan terhadap "dialog" dua arah. Sebagian menilai, melawan kekerasan dan pengaruh kelompok ekstrem kanan di stadion cuma bisa dilakukan jika para pendukung ikut dilibatkan dalam proses tersebut.