1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gejolak Penentuan Paket Penghematan Yunani

12 Februari 2012

Parlemen Yunani hari Mingu (12/02) akan memutuskan mengenai langkah penghematan, sebagai timbal balik atas bantuan dana segar internasional. Langkah penghematan itu memancing kemarahan para warganya.

https://p.dw.com/p/142AE
Protes di AthenaFoto: picture-alliance/dpa

Jika parlemen Yunani meloloskan proposal penghematan yang diajukan oleh Perdana Menteri Lukas Papademos, maka akan disahkan persetujuan pemotongan bail-out kedua dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional IMF. Parlemen juga didesak untuk menyetujui langkah rekapitalisasi perbankan Yunani. Apabila desain tersebut disepakati, maka akan dilakukan pemotongan utang hingga 100 milyar Euro, dari keseluruhan jumlah utang Yunani yang mencapai 350 milyar Euro. Namun, jika parlemen menolak paket penghematan tersebut, maka Yunani tak akan memperoleh dana bantuan yang diperlukan untuk mencegah kebangkrutan negeri itu, mengingat Yunani berkewajiban untuk membayar utang hampir 14,5 milyar Euro, yang jatuh tempo pada 20 Maret mendatang.

Griechenland / Papademos / Athen
Lukas PapademosFoto: Reuters

Kepala Institut Internasional Finansial, Charles Dallaras memperingatkan perlemen Yunani untuk meloloskan paket penghematan yang dituntut oleh para kreditor swasta. Dalam sebuah waawancara dengan harian Kathimerini, Dallaras mengatakan ia menghendaki agar parlemen Yunani dapat memahami bahwa langkah ini akan bermanfaat bagi Yunani untuk jangka panjang.

Papademos: Tanggung Jawab Bersejarah Parlemen

Pada hari Sabtu (11/02) kemarin, Papademos memperingatkan akan terjadi bencana sosial dan ekonomi, bilamana parlemen tidak meloloskan paket penghematan tersebut.

Berjam-jam setelah ribuan pemrotes di Athena menentang paket penghematan, Papademos meminta agar parlemen mengambil tanggung jawab sejarah, menguji dan mengesahkan program ekonomi baru bagi Yunani, serta persyaratan bagi pendanaan negeri itu untuk tahun-tahun mendatang,

Proteste in Griechenland
Protes di YunaniFoto: dapd

Dua partai kolasi pemerintah, Partai Konservatif dan Sosialis PASOK mendukung paket itu, meski dua menteri dari Partai Sosialis dan empat menteri partai sayap kanan LAOS mengajukan pengunduran diri dari kabinet Papademos sebagai bagian dari protes.

Demonstrasi di Athena

Proposal paket penghematan yang disyaratkan Uni Eropa dan IMF, oleh berbagai kalangan di Yunani, dinilai akan mempersulit kehidupan warga yang sudah menderita akibat krisis. Tertera dalam proposal paket penghematan itu, diantaranya rencana pemotongan upah minimum hingga 22 persen dan 32 persen bagi yang berusia di bawah 25 tahun, deregulasi pasar tenaga kerja yang mempermudah penghentian hubungan kerja dengan karyawan, dan paket reformasi pajak dan pensiun. Serta merta usulan itu diprotes oleh warga masyarakat.

Hari Minggu (12/02), organisasi-organisasi pekerja menyerukan aksi protes di depan gedung parlemen, dengan menyatakan bahwa paket tersebut merupakan bentuk pemerasan troika Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa.

Portugal Proteste gegen Sparmaßnahmen Februar 2012
Protes di PortugalFoto: dapd

Portugal pun Bergejolak

Sementara di Portugal, lebih dari 100 ribu warga berunjuk rasa menentang kebijakan penghematan pemerintah. Demonstrasi hari Sabtu (11/02) yang digelar di pusat ibukota merupakan aksi terbesar di negara itu sejak Portugal harus menerima bantuan keuangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF). Daripada menghemat, lebih baik pemerintah merundingkan kembali utang dengan kreditur, demikian desakan serikat buruh terbesar Portugal, CGTP. Serikat buruh menyebut paket penghematan itu sebagai "serangan terhadap buruh dan kepentingan nasional".

Armenio Carlos, salah seorang perwakilan organisasi pekerja, mengatakan, “Kami memprotes ekspolitasi, ketidaksetaraan dan kemiskinan, yang dibawa troika IMF, Uni Eropa, dan Bank Sentral Eropa, yang dipaksakan ke pemerintah kami.“

Serikat buruh mendesak penaikan upah hingga 485 Euro. Sebab paket penghematan yang dilakukan pemerintah telah membuat daya beli masyarakat menurun. Seorang demonstran mengungkapkan, "Saya ikut dalam aksi ini karena hanya mendapat upah 500 Euro.Saya butuh gigi baru, tapi tak punya uang. Istri saya pengangguran. Dengan 500 Euro per bulan, saya harus membyar sewa rumah dan lainnya."

Beberapa hari mendatang para pakar dari pendonor mengkaji ulang apakah pemerintah menerapkan paket penghematan itu sebagai persyaratan menerima bantuan keuangan. Terakhir beredar spekulasi bahwa Portugal bisa jadi menerima bantuan berikutnya atau bahkan mendapatkan penghapusan sebagian utang seperti Yunani. Pemerintah Portugal selama ini menekankan bahwa negara itu tidak memerlukan lebih banyak dana bantuan atau perpanjangan batas waktu pembayaran utang terkait paket bantuan senilai 102 miliar Dollar AS.

rtr/afp/dw/AP/LS