1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gedung Putih Tak Akan Desakkan Solusi Dua Negara

15 Februari 2017

Jelang kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke AS, Gedung Putih mengisyaratkan AS tak akan desakkan solusi dua-negara dalam menengahi konflik Israel-Palestina.

https://p.dw.com/p/2XaZ4
Bildergalerie palästinensische Arbeiter in Israel
Foto: Reuters

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat tidak berusaha lagi untuk mendikte setiap penyelesaian damai, tetapi akan mendukung apa yang kedua belah pihak setujui untuk dilakukan bersama-sama. "Sebuah solusi dua-negara yang tidak membawa perdamaian bukanlah tujuan yang ingin dicapai," kata pejabat yang tak mau disebut namanya.

"Perdamaian adalah tujuan, apakah yang datang dalam bentuk solusi dua-negara, jika itu yang para pihak ingin, atau dalam bentuk yang lain. Itu terserah mereka, kita tidak akan mendikte seperti apa bentuknya untuk mencapai perdamaian tersebut." kata pejabat itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Netanyahu di Gedung Putih pada hari Rabu (15/02). Ia diharapkan untuk mengungkapkan keinginannya dalam membantu menengahi penyelesaian konflik. Tapi pertanyaan besarnya, bagaimana Trump akan mencapai tujuan tersebut.

Selama lebih baik dari setengah abad, pemerintah AS berturut-turut - baik di bawah kubu Republik maupun Demokrat - telah mendukung solusi dua negara, seperti termaktub misalnya dalam pembicaraan damai di Oslo dan Camp David.

Naik ke pucuk pimpinan akhir Januari lalu, Trump telah berusaha menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah sekutu tak tergoyahkan Israel dan mencoba untuk menggambarkan kekontrasan kebijakannya dengan presiden sebelumnya, Barack Obama.

Netanyahu kembali memenangkan pemilu pada tahun 2015, dengan menekankan ia tidak akan menerima pembentukan negara Palestina, dan bersumpah jika itu terjadi maka hubungan dengan Obama dan Gedung Putih akan lebih buruk.

Obama dulu sering memperingatkan bahwa pembangunan permukiman Israel bisa membuat solusi dua negara menjadi tidak mungkin. Sementara Trump berusaha menghindar untuk mengkritik kebijakan pemukiman Netanyahu sebagai halangan untuk perdamaian, namun mengatakan: "Pembangunan permukiman baru atau perluasan permukiman yang ada di luar perbatasan mereka saat ini, mungkin tidak membantu dalam mencapai tujuan itu," demikian dinyatakan Gedung Putih awal bulan ini.

Saeb Erakat, seorang pejabat senior Palestina, mengatakan pernyataan Trump yang menyebut "tidak membantu" itu, tidak cukup, melainkan  dia harus mengakhiri pembangunan pemukiman.

ap/vlz(afp/rtr)