1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Galaksi Bima Sakti Lebih Besar Dari Perkiraan

16 September 2016

Galaksi Bima Sakti dimana Tata Surya berada ternyata berukuran lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Ini terungkap dari data yang dikirim teleskop ruang angkasa Gaia yang memetakan semilyar bintang.

https://p.dw.com/p/1K37F
Milchstraße
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Tetra Images

Galaksi Bima Sakti Lebih Besar Dari Perkiraan

Data perdana dari teleskop ruang angkasa Gaia yang dirilis para ilmuwan di European Space Astronomy Centre (ESAC) Villanueva de la Cañada, Madrid, Spanyol, menunjukkan di galaksi Bima Sakti terdapat lebih banyak dari 100 milyar bintang seeperti perhitungan sebelumnya. Ini berarti Bima Sakti juga jauh lebih besar dari dugaan para ilmuwan sebelumnya.

Gaia yang diluncurkan 2013 merupakan proyek ambisius lembaga antariksa Eropa-ESA untuk membuat peta 3 dimensi sekitar satu milyar bintang.

Proyek yang direncanakan berlangsung selama lima tahun itu jauh lebih besar cakupannya dan lebih akurat dari misi serupa sebelumnya Hipparcos (1989 sampai 1993). Dalam dua tahun misinya, Gaia diduga menemukan 400 juta bintang baru.

"Terutama akan diukur secara akurat jarak antar bintang, untuk menentukan posisi maupun pergerakannya," ujar Fred Jansen, manajer misi Gaia ESA. Dari situ akan dianalis evolusi maupun struktur internal bintang di galaksi.

Gaia mengorbit di kawasan yang disebut Lagrange Poin L2 yakni zona orbiter yang berada pada titik terjauh dari Bumi. Dengan itu misi pemetaan tidak terganggu tarikan gravitasi Bumi, Bulan ataupun Matahari. Juga posisi ini ideal, karena pengamatan dilakukan dari sisi gelap jagat raya ke arah bintang-bintang.

Memahami pergerakan dan evolusi bintang

Sasaran utama misi teleskop ruang angkasa yang ambisius itu adalah untuk lebih memahami sifat dan evolusi galaksi Bima Sakti, kata ilmuwan proyek Gaia, Timo Prusti. Kedengarannya konsep abstrak. "Kita berada jauh dari pusat galaksi dan konsep galaksi berbentuk spiral bagi awam juga abstrak," tambah Prusti.

Ilmuwan ini menggambarkan, pusat galaksi Bima sakti berbentuk cembung dan bersisi milyaran bintang tua. Sementara bintang lebih muda tersebar di tangan cakram berbentuk spiral di kawasan pinggiran galaksi.

"Walau kedengaran rumit, tapi intinya adalah, jika kami lebih memahami evolusi galaksi Bima Sakti dan bagaimana terbentuknya, kami akan dapat memahami lebih banyak bagaimana asal mula munculnya kehidupan di Bumi," ujar Prusti menarik kesimpulan.

Gaia juga bertugas mendeteksi asteroid baru serta sumber ekstra galaksi seperti quasar dan jika mungkin juga exo-planet baru.