1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Festival Seni Kota di Berlin

14 Desember 2010

Aksi Street Art menjadi puncak acara Urban Art Awards Festival 2010. Menariknya ini berlangsung di dalam ruangan. Tapi justru transformasi inilah pendorong bentuk baru seni yang disebut Urban Art atau Seni Kota.

https://p.dw.com/p/QYFg
Grafiti yang menghiasi sebuah bangunan di kota BerlinFoto: Fotolia/fuxart

Mengenai seni jalanan, Jochen Küpper, salah seorang organisator festival ini menuturkan, "Seni jalanan adalah salah satu gerakan seni yang terbesar di sepanjang sejarahnya. Bentuk seni ini berlangsung di tempat terbuka yang bisa dilihat oleh setiap orang. Banyak orang yang menyukai seni jalanan, karena di dalamnya terdapat fasinasi yang besar. Tidak saja bagi para pemerhati, melainkan juga seniman."

Tapi di mana fasinasinya? Sebelum ada panggung dan ruangan khusus, manusia berkegiatan seni di alam terbuka: si lapangan, di jalanan. Namun setelah pertunjukan dan kegiatan seni yang dilakukan di dalam ruang tertutup mulai naik daun, maka seni yang berlangsung di luar tersisihkan dan dianggap kelas dua dan dibatasi sebagai kesenian rakyat.

Seputar tahun 70-an pandangan itu bergeser lagi. Semakin padatnya penduduk kota, membuat keberadaan ruang publik menjadi isu penting. Seni jalanan yang sempat dianggap liar, mendapat tempat dan fungsi baru dalam masyarakat. Emess, seniman asal Jerman yang karyanya turut dipamerkan dalam Urban Art Awards, berpendapat, "Seni jalanan adalah suatu kegiatan di tempat terbuka tanpa ada pihak khusus yang membiayainya, yang direalisasikan ke dalam bentuk seni.

Aksi seperti mencoret-coret dinding tak lagi dilihat sebagai vandalisme atau anarkis. Melainkan sebagai alat ekspresi seni murni atau alat ekspresi yang merespon situasi sosial. Uniknya seni ini malah menjadi inspirasi bentuk-bentuk seni lainnya, bahkan sampai ke bidang desain termasuk mode.

Karya Urban Art yang dipamerkan di Berlin merupakan karya-karya yang telah disaring dan diberikan penghargaan. Awalnya 400 karya, kini hanya sekitar 100 karya saja. Urban Art tak hanya mengimplementasi coretan dinding ke dalam seni coret di dalam ruangan, melainkan juga ke dalam bentuk seni lainnya, misalnya fotografi atau seni ukir.

Urban art adalah seni yang asalnya dari jalanan, bisa jadi grafiti, seni jalanan, ilustrasi dan lain sebagainya yang banyak berhubungan dengan perkotaan.


Sampai kini, banyak aksi seni jalanan atau Street-Art yang dianggap ilegal. Tapi tidak begitu dengan Urban Art. Yves Suty seorang organisator lainnya dalam acara ini menjelaskan, "Aspek ilegal adalah akar dari seni jalanan. Tapi bukan hal ilegal itu yang kami tampilkan, melainkan apa yang terjadi jika seni ini bergerak mengambil sebuah langkah yang legal. Kami ingin menginformasikan masyarakat di Berlin untuk datang melihat apa yang terjadi pada seni jalanan yang kini bergerak ke Urban Art. Karena ini adalah bentuk baru seni. Di dalamnya bisa dilihat bentuk lukis baru, skulptur, foto dan sebagainya."

Urban Art Festival berlangsung dari akhir November hingga pertengahan Desember, kerja sama antara galeri Stattbad Wedding-Berlin dan kelompok kesenian asal Perancis, ARTAQ. Selain film seni grafiti, seni lukis, seni ukir dan fotografi dari manca negara ditampilkan.

Boboy Simanjuntak

Editor: Yuniman Farid