1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Festival Ganja di Amerika

21 April 2014

Ribuan penggemar mariyuana berkumpul di Colorado dan Washington dalam perayaan tahunan budaya ganja yang diisi lokakarya, konser dan pameran perdagangan di negara bagian yang kini melegalisasi ganja tersebut.

https://p.dw.com/p/1Blc4
Foto: Robyn Beck/AFP/Getty Images

Para pemilih di dua negara bagian itu dalam pemungutan suara 2012 menyetujui bahwa individu diperbolehkan memiliki dan menggunakan mariyuana jika berusia 21 tahun dan atau lebih untuk fly, meski konsumsi ganja di muka umum masih dilarang.

Pada Januari lalu, ritel pertama di dunia yang memiliki izin menjual mariyuana dibuka di Colorado, dan toko-toko di Washington mengikuti jejaknya tahun ini. Kedua negara bagian termasuk diantara 20 negara bagian yang telah menghapuskan sanksi pidana bagi penggunaan mariyuana untuk kepentingan medis.

Pemerintah federal masih mengklasifikasikan mariyuana sebagai narkotika ilegal, namun pemerintahan Obama telah memberi kelonggaran baru bagi eksperimen untuk melegalkan ganja.

Di Taman Pusat Kota Denver di dekat gedung parlemen negara bagian, para penggembira hari Minggu lalu berkumpul mendengarkan musik dan menyimak para pembicara selama acara akhir pekan yang diberi judul oleh panitia sebagai “Rapat Umum 4/20 Terbesar Dunia“.

Tanggal 4 April atau 4/20, secara luas diakui sebagai kode di dalam subkultur ganja untuk segala hal yang terkait mariyuana.

Paling sedikit delapan orang harus dibawa ke pusat detoksifikasi untuk dirawat selama acara dua hari tersebut, kata kepolisian setempat.

Secara terpisah, Cannabis Cup, sebuah pameran perdagangan yang disponsori oleh majalah High Times, menarik kerumunan yang membuat tiket habis terjual pada akhir pekan lalu di gedung pertemuan Denver.

Acara dua hari menampilkan berbagai contoh ganja dan workshop, seperti bagaimana cara membuka toko ganja, tips-tips menanam, serta bagaimana berbicara dengan anak-anak tentang isu ganja.

Merayakan dengan bong

Di Seattle, beberapa ratus orang yang membayar sekitar Rp 200 ribu per kepala, berkumpul di dalam gue bekas pabrik bir di mana Rainier Beer dibuat selama beberapa dekade, untuk menghadiri perkumpulan 4/20 yang diorganisir oleh para sponsor.

Musik reggae diputar lewat pengeras suara dan udara di dalam pekat dengan bau manis ganja. Tak ada polisi yang berjaga karena penyelenggara sengaja menggelar acara di tempat privat yang disewa dari pemilik pabrik bir di kawasan industri pinggiran kota.

Acara kumpul itu menampilkan sebuah lokakarya tentang bagaimana melinting seluruh (28 gram) ganja – batas legal bagi kepemilikan pribadi ganja di negara bagian itu – selain para penjaja menjual pipa-pipa dan perlengkapan lainnya, dan sebuah tes buta di mana para peserta mencoba membedakan jenis-jenis ganja yang berbeda dengan mencobainya.

ab/rn (rtr,ap,afp)