1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Fokus Menyidik Error Bukan Teror

26 Desember 2016

Kesalahan pilot atau gangguan teknik diduga kuat menyebabkan jatuhnya pesawat Tupolev Rusia yaang menewaskan 92 orang. Sebelumnya muncul dugaan aksi teror dan pernyataan penyidikan membuka semua opsi.

https://p.dw.com/p/2UsCv
Russland Flugzeugabsturz über dem Schwarzen Meer bei Sotschi
tim evakuasi RusiaFoto: Getty Images/AFP/STRINGER

Tim penyidik dari kementrian transportasi Rusia terus melakukan penyidikan dan evakuasi jasad korban jatuhnya pesawat TU-154 di kawasan Laut Hitam dekat Sochi. Lebih 3.000 petugas evakuasi didukung 32 kapal dan 100 penyelam dari seluruh Rusia terus mencari jasad korban maupun pecahan pesawat. Selain itu juga dikerahkan sejumlah helikopter, drones dan kapal selam tak berawak untuk melacak kawasan kecelakaan.

Menteri transportasi Maxim Sokolov dalam pernyataan di televisi menegaskan: "Kini penyidikan penyebab kecelakaan tragis itu difokuskan pada kemungkinan error baik manusia maupun teknis bukan aksi teror. Tim penyidik pemerintah terutama menyelidiki kemungkinan kesalahan pilot atau gangguan teknik"

Presiden Rusia Vladimir Putin bereaksi cepat dan menyatakan lewat televisi hari Senin (26/12) ini sebagai hari dukacita nasional. Putin juga berjanji akan melakukan penyidikan penyebab kecelakaan secara luas dan akan membantu keluarga para korban.

Spekulasi serangan teror

Sebelumnya tim penyidik kecelakaan menyebutkan, akan meneliti setiap kemungkinan dan opsi penyebab jatuhnya pesawat, termasuk kemungkinan aksi teror. Pesawat yang naas itu jatuh sekitar 2 menit setelah lepas landas dari bandara Sochi setelah mengisis bahan bakar dalam kondisi cuaca bagus. Pecahan yang pesawat tersebar di area cukup luas memicu spekulasi adanya serangan teror.

Vadim Lukashevich pakar penerbangan independen menyampaikan analisanya kepada Dozhd TV, bahwa ada kemungkinan serangan teror setelah mencermati tidak adanya komunikasi dari pilot dan bukti pecahan pesawat dalam area luas.

Terlebih lagi pesawat Tupolev yang jatuh itu sedang mengangkut anggota koor kementrian pertahanan "Alexandrov Ensemble" dari Moskow menuju basis militer Rusia di Latakia Suriah. Akibat kecelakaan seluruh 92 penumpang dan kru diperkirakan tewas.

Sebuah pesawat sipil Rusia pada 2015 jatuh di semenanjung Sinai akibat serangan teror yang menewaskan 224 penumpang, kebanyakan wisatawan yang kembali dari liburan di Mesir. Sebuah kelompok lokal yang berafiliasi ke Islamic State-ISIS mengaku bertangggung jawab atas serangan teror itu. Para teroris berhasil menyelundupkan bom ke bagasi dengan memanfaatkan celah keamanan di bandara Mesir.

as/rzn(ap,afp,dpa)