1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270109 Nabucco EU

as28 Januari 2009

Krisis gas di Eropa, akibat sengketa antara Rusia dan Ukraina, mendorong pembangunan jaringan pipa gas baru "Nabucco" dari Laut Kaspia ke Eropa.

https://p.dw.com/p/Ghot
PM Ceko, Mirek Topolanek (ki), dan PM Hungaria Ferenc Gyurcsany (ka) pendukung utama pembangunan jaringan pipa gas Nabucco dalam Konferensi di Budapest, Hungaria.Foto: AP

Keputusan sudah dijatuhkan. Uni Eropa ingin secepatnya lepas dari ketergantungan gas Rusia. Sengketa gas antara Rusia dan Ukraina pada tahun lalu, menyebabkan kelangkaan pasokan gas amat parah di sejumlah negara Eropa. Hal semacam itu harus diakhiri dalam waktu beberapa tahun mendatang, demikian penegasan PM Hungaria, Gyurscany dalam konferensi internasional proyek Nabucco di Budapest hari Selasa (27/1) malam.

Gyurscany menegaskan; “Eropa harus meningkatkan independensi dan keamanannya. Jaringan pipa gas Nabucco dapat memberikan kontribusinya.“


Nama Nabucco diambil dari opera karya Verdi, yang menceritakan pembebasan dari penjara Babylonia, sementara proyek tsb hendak membebaskan Eropa dari ketergantungan gas Rusia. Jaringan pipa baru itu akan memasok gas ke Eropa, tanpa melalui Rusia dan Ukraina. Gasnya dapat berasal dari Azerbaijan maupun dari Iran. Hal ini mutlak diperlukan bagi keamanan pemasokan gas Eropa. Bernd Pfaffenbach, sekretaris negara di kementrian Ekonomi Jerman mengatakan lebih lanjut ; “Eropa di masa depan akan menghadapi permintaan energi yang terus meningkat. Untuk itu diperlukan diversifikasi sumber maupun jaringan pemasokannya.“


Rencana pembangunan jaringan pipa baru yang akan melepaskan Eropa dari ketergantungannya terhadap gas Rusia, sudah final. Didalamnya juga dilibatkan perusahaan-perusahaan enregi terbesar di Eropa. Direktur perusahaan energi dari Jerman-RWE, Stefan Judisch melihat keuntungan bagi konsumen. Konsumen Jerman melalui Nabucco dipasok gas lebih banyak, dan memiliki peluang harga lebih murah, karena lebih banyak persaingan.


Akan tetapi mula-mula jaringannya harus dibangun, dengan harga amat mahal, senilai seluruhnya 8 milyar Euro. Pasokan gas pertama, diperkirakan sekitar tahun 2013. Judisch memperkirakan, pada tahun pertama, sudah dapat dipasok gas dalam volume sekitar 10 persen dari kapasitas pemasokan gas Rusia. Melihat tanggapan positif Eropa setelah tarik ulur alot bertahun-tahun, pimpinan proyek Nabucco, Reinhard Mitschek menyatakan lega : “Kami yakin, dapat memperoleh dukungan politik.“


Terutama dukungan dari Uni Eropa dan sejumlah negara Eropa. Uni Eropa diharapkan memberikan subsidi sampai dua milyar Euro. Keputusan akhir menyangkut pembiayaan proyek, akan dibahas dalam konferensi di Praha bulan Mei mendatang.

Namun secara politik, tema jaringan pipa baru itu juga amat sensitif. Turki misalnya, sebagai negara transit terpenting, mengkaitkan persetujuannya dengan kemajuan dalam perundingan keanggotaan Uni Eropa. Azerbaijan akan memasok gas jika harganya cocok. Dan gas dari Iran, dari sudut pandang politik Eropa saat ini, belum bisa dibahas. Namun situasinya dapat berubah dengan cepat, jika kembali terjadi krisis pemasokan gas di Eropa. Dan isyarat untuk itu sudah terlihat.