1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ekspor Senjata Jerman, Bag. 1

Alexander Drechsel31 Mei 2013

Partai manapun yang berkuasa di Jerman, kerap mengaku punya peraturan ketat sehubungan penjualan senjata ke luar negeri. Lalu, bagaimana senjata tersebut jatuh ke tangan pemakainya?

https://p.dw.com/p/18hjU
Foto: picture-alliance/dpa

Tak sedikit berita mengenai senjata-senjata „Made in Germany“ yang digunakan di luar negeri. Masyarakat semakin berang mengetahui bahwa senjata mesin atau pistol buatan Jerman juga digunakan di wilayah konflik, karena seharusnya peraturan ketat penjualan senjata justru menghalangi penggunaan senjata Jerman di wilayah konflik atau untuk menindas orang.

Heckler & Koch spendete an FDP
Heckler & KochFoto: picture-alliance/dpa/Patrick Seeger

Lalu bagaimana senjata itu bisa jatuh ke tangan penggunanya, padahal penyelundupan tidak berperan besar di Jerman.

2012 dan 2011, polisi perbatasan Jerman berhasil menyita masing-masing sekitar 5100 senjata perang. Namun duane di Köln mengatakan, hanya 10% dari semua kasus penyelundupan ke luar Jerman terkait dengan senjata. Sebaliknya, 90% kasus penyelundupan, yang terkait senjata adalah untuk memasukkannya ke Jerman.

Senjata Ilegal Pernah Memiliki Izin

Jejak senjata ilegal di luar negeri itu berawal pada sistim perizinan yang lemah di Jerman. Dua kasus berikut menunjukkan bagaimana senapan mesin Jerman yang digunakan di wilayah konflik itu berasal dari pasokan produk ekspor yang berizin.

Polisi Meksiko misalnya, menggunakan senapan mesin tipe G36 di beberapa negara bagian untuk membasmi perdagangan ilegal narkoba. Dalam situasi rumit itu, pemerintah Meksiko melihat kepolisian sebagai bagian dari masalah kejahatan narkoba.

NO FLASH Libyen Rebell mit Gewehr
Foto: picture alliance/dpa

Kementrian Perdagangan Jerman yang bertanggung jawab atas perizinan ekspor/impor, mengizinkan ekspor senjata-senjata G36 ke seluruh Meksiko, kecuali beberapa wilayah konflik di sana. Kejaksaan Stuttgart memeriksa produsen senjata itu, Heckler & Koch. Perusahaan tersebut menyatakan, pelanggaran itu dilakukan seorang oknum karyawan, yang tidak bekerja lagi di situ.

Contoh kedua terkait produsen senjata di Oberndorf itu. 2011 ditemukan penggunaan senjata G36 dalam perang saudara di Lybia.

Heckler & Koch mengetahui tentang larangan ekspor senjata ke Lybia. Yang terjadi, persenjataan itu diekspor secara legal ke Mesir pada tahun 2003. Bagaimana senjata G36 dengan kemampuan tembak 750 peluru dalam semenit itu sampai ke Lybia, masih diselidiki oleh Kejaksaan Stuttgart.

Bagaimana menutup kebobolan itu?

Ikuti Ekspor Senjata Jerman, bagian 2 - "HAM sebagai Persyaratan".