1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dunia Makin Jauh Dari Perdamaian

6 Juni 2018

Indeks Perdamaian Global (GPI) makin memburuk. Juga di Eropa situasinya tidak membaik, sekalipun anggaran militer di beberapa negara diturunkan.

https://p.dw.com/p/2z1hU
Syrien Schiitische Gruppen
Foto: picture-alliance/AP Photo/J.al-Helo

Dunia tahun lalu adalah tempat yang makin jauh dari damai, demikian kesimpulan laporan Global Peace Index (GPI) yang dikeluarkan oleh Institute for Economics and Peace (IEP) hari Rabu (6/6) di London. Inilah edisi GPI ke-12. Menurut lapooran terbaru, situasi di 92 negara memburuk, sementara kondisi di 71 negara membaik. Untuk empat tahun terakhir, Indeks Perdamaian Global terus turun.

Direktur dan pendiri IEP Steve Killelea mengatakan kepada DW, trend ini sudah berlangsung selama sepuluh tahun terkahir. Turunnya Indeks Perdamaian terutama dipengaruhi oleh situasi di Timur Tengah.

Secara keseluruhan, penelitian GPI menunjukkan bahwa kawasan yang paling tidak damai di dunia adalah Timur Tengah dan Afrika utara. Sedangkan dalam ranking berdasarkan negara, Suriah berada di peringkat terbawah dari seluruhnya 163 negara. Selain Suriah, peringkat terbawah diisi oleh Afghanistan, Sudan Selatan, Irak dan Somalia.

Kawasan terdamai menurut penelitian ini adalah Eropa. Lima negara yang berada di posisi tertatas semuanya terletak di Eropa kecuali Selandia Baru: Estonia, Austria, Portugal dan Denmark. Sedangkan Jerman berada di posisi ke 17.

Tapi Steve Killelea menyatakan, situasi di Eropa secara keseluruhan tidak membaik. "Di 23 dari 36 negara Eropa situasinya memburuk". Negara-negara ini kebanyakan terletak di Eropa Barat, sedangkan kondisi di Eropa Timur malah menunjukkan perbaikan, tambahnya.

Infografik Global Peace Index 2018 EN

Anggaran militer makin turun

Pemerintah AS saat ini menekan mitra-mitranya di Eropa untuk meningkatkan anggaran militer. Namun trend global anggaran militer menunjukkan penurunan. Killelea menerangkan: "Dalam sepuluh tahun terakhir ada penurunan anggaran militer di 104 negara jika dibandingkan dengan Pendapatan Domestik Bruttonya. Sementara di 115 negara, jumlah personel militer juga direduksi."

Sekalipun begitu, jumlah korban tewas dalam konflik dan peperangan 10 tahun terakhir justru meningkat. Ini menunjukkan bahwa intensitas konflik makin tinggi dan senjata yang digunakan makin mematikan

"Jumlah yang tewas di medan perang naik 246 persen, sementara jumlah korban tewas dalam serangan terorisme naik 203 persen," kata Killelea. Perubahan paling positif terkait GPI terjadi di Afrika Sub-Sahara. Gambia misalnya posisinya meningkat 35 tempat dan menunjukkan kenaikan terbesar. Juga Liberia, Burundi dan Senegal menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Matthias von Hein/hp/rn (dw)