1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dunia Kecam Peluncuran Roket Korea Utara

Christina Ruta, dpa, afp12 Desember 2012

Rabu pagi (12/12) Korea Utara menguji coba roket jarak jauh. Bersamaan dengan itu, kritik bermunculan dari dunia internasional.

https://p.dw.com/p/170Ia
FILE - In this April 8, 2012 file photo, North Korea's Unha-3 rocket stands at Sohae Satellite Station in Tongchang-ri, North Korea. North Korea said Saturday, Dec. 1, 2012 it will launch a long-range rocket between Dec. 10 and Dec. 22. The launch will heighten already strained tensions with South Korean ahead of its presidential election on Dec. 19. (Foto:David Guttenfelder, File/AP/dapd).
Nordkorea RaketenanlagenFoto: AP

Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam uji coba roket jarak jauh Korea Utara. Peluncuran roket itu adalah "aksi yang sangat provokatif", dan tidak sesuai dengan resolusi PBB, demikian pernyataan dari kantor kepresidenan AS. Selain itu diumumkan, AS akan mencari "langkah tepat" bersama partner-partner internasional. "Masyarakat internasional harus bekerjasama dan mengirimkan pesan jelas bagi Korea Utara, bahwa pelanggaran terhadap resolusi DK PBB ini ada konsekuensinya."

©Kyodo/MAXPPP - 12/12/2012 ; ISHIGAKI, Japan - A Self-Defense Forces member runs to a Patriot Advanced Capability-3 battery on Ishigaki Island, Okinawa Prefecture, at 10:05 a.m. on Dec. 12, 2012, after North Korea launched a rocket. The rocket apparently flew over the island prefecture in southwestern Japan. Japan, the United States and other countries suspect the launch is a covert test of long-range missile technology in violation of U.N. Security Council resolutions. (Kyodo)
Sistem penangkis rudal Patriot yang sudah disiapkan Jepang di pulau Ishigaki untuk menghadapi kemungkinan jatuhnya roket di wilayah Jepang.Foto: picture-alliance/dpa

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon juga menilai aksi Korea Utara sebagai langkah provokatif, yang tidak dapat disetujui. Ban Ki Moon juga menyatakan khawatir akan keamanan di seluruh kawasan Asia Timur. Negara tetangga Korea Selatan dan Jepang juga mengkritik tajam peluncuran roket itu dan menuntut diadakannya sidang darurat oleh DK PBB, karena aksi tersebut jelas menentang serangkaian resolusi PBB.

Jerman menyatakan sangat khawatir dengan uji coba peluncuran roket oleh Korea Utara. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan, provokasi terarah ini melanggar kewajiban internasionalnya dan mempertajam ketegangan di kawasan Asia Timur.

Penempatan Satelit dan Uni Coba Roket

Rabu pagi hari, menjelang pukul 10 waktu setempat, Korea Selatan membenarkan, Korea Utara sudah meluncurkan roket jarak jauh. Seperti sudah diperkirakan Korea Utara, bagian pertama roket yang disebut Unha 3 jatuh di Laut Kuning. Bagian lainnya terbang melewati Okinawa, kemudian jatuh ke laut, sekitar 300 kilometer di sebelah timur Filipina. Jadi uji coba itu bisa disebut sukses.

Korea Utara mengumumkan setelah itu, satelit juga berhasil ditempatkan pada jalurnya di luar angkasa. Tetapi itu belum dibenarkan oleh pihak-pihak lain. Korea Utara yang terisolasi itu menyatakan, dengan roket jarak jauh tersebut, mereka akan menempatkan satelit di ruang angkasa. Sedangkan AS dan Korea Selatan terutama menilai aksi itu sebagai uji coba roket jarak jauh.

Bukti Kesuksesan

South Korean Buddhist monks shout during a protest blaming North Korea's rocket launch in central Seoul December 12, 2012. North Korea successfully launched a rocket on Wednesday, boosting the credentials of its new leader and stepping up the threat the isolated and impoverished state poses to its opponents. The rocket, which North Korea says put a weather satellite into orbit, has been labelled by the United States, South Korea and Japan as a test of technology that could one day deliver a nuclear warhead capable of hitting targets as far as the continental United States. REUTERS/Lee Jae-Won (SOUTH KOREA - Tags: MILITARY POLITICS SCIENCE TECHNOLOGY CIVIL UNREST RELIGION)
Para biksu di Korea Selatan melaksanakan aksi protes terhadap peluncuran roket Korea UtaraFoto: Reuters

Bagi pakar Korea Utara, Profesor Yoo Ho-yeol dari Universitas Korea sudah jelas, aksi itu adalah uji coba roket. Ia menambahkan, jika uji coba Rabu (12/12) berhasil, Unha 3 memang bisa mencapai wilayah AS. Menurut Profesor Yoo, Korea Utara bertujuan untuk menguatkan posisinya dalam perundingan, dan mendesak AS untuk mengurus masalah dengan Korea Utara.

Setahun lalu, Kim Jong Un mulai berkuasa di Korea Utara setelah ayahnya, Kim Jong Il meninggal. Tetapi peluncuran roket yang diadakan April lalu untuk menghormati Kim Jong Il gagal total. Sehingga bagi Kim Jong Un yang baru berusia 29 peluncuran roket kali ini harus sukses.