1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dua Korea Kembali Duduk Bersama

19 September 2011

Hari Rabu (21/09), delegasi Korea Utara dan Korea Selatan akan kembali menggelar pertemuan, berkaitan sengketa nuklr Korut. Pertemuan akan berlangsung di Beijing, Cina.

https://p.dw.com/p/12bmI
Simbol Konflik Dua Korea

Di bawah tekanan kedua sekutu utama, Amerika Serikat dan Cina, kedua Korea akan kembali menggelar dialog. Pertemuan kedua setelah dua bulan lalu ini, akan menjadi sebuah langkah maju dalam perundingan kembali enam negara terkait sengketa nuklir Korea Utara. Sebelumnya, pertemuan pertama telah berlangsung di Bali, Juli lalu.

Demilitarisierte Zone Korea Panmunjom
Demilitarisasi zona di perbatasan PanmunjomFoto: picture-alliance/dpa

Saat ini delegasi dari kedua pihak yang bertikai, Korut dan Korsel, telah berada di Beijing. Wi Sung-lac mewakili Korea Selatan, sedangkan Ri Yong-ho mewakili Korea Utara. Sepekan sebelum dihelatnya  pertemuan kedua ini, diplomat papan atas Korea Utara telah menyambangi New York, dan berbicara dengan utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara, Stephen Bosworth.

Setelah perang Korea (1950-1953) berakhir,  Korea Utara secara teknis masih bersengketa dengan Korea Selatan.  Korea Utara menyatakan kesediaannya untuk duduk kembali dalam meja perundingan, namun tanpa syarat.

Sebelumnya pemerintahan di Seoul dan di Washington berkeras agar pertama-tama pihak Pyongyang menghentikan dulu pengayaan uraniumnya dan mengizinkan Badan Energi Atom Internasional IAEA untuk kembali mengadakan inspeksi.

Nordkorea Südkorea Konflikt
Patroli Korsel tahun lalu di YeonpyeongFoto: AP

Dua tahun silam, Koera Utara meninggalkan perundingan enam negara, setelah AS mendesakkan putaran sanksi baru, karena Korut melakukan uji coba nuklir. Enam negara yang terlibat dalam perundingan ini selain Korut dan Korsel serta AS, adalah Cina, Rusia dan Jepang.

Pada tahun lalu, hubungan kedua Korea memburuk dan ketegangan regional meningkat, pasca pembunuhan  terhadap sekitar 50 warga Korea Selatan, dalam dua serangan berbeda di Semenanjung Korea.

 

Purwaningsih, ap/afp/rtr
Editor: Pasuhuk