1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sepak Bola

Drama di Balik Pemilihan Skuad Timnas Jerman

23 Mei 2018

Pelatih timnas Joachim Löw sudah mengumumkan daftar sementara pesepakbola Jerman yang akan terbang ke Rusia. Banyak yang terkejut dengan tidak dipilihnya Mario Götze, penentu kemenangan Jerman pada Piala Dunia 2014.

https://p.dw.com/p/2xwH4
Deutschland Fussball WM - Bekanntgabe vorläufiger WM-Kader
Foto: Reuters/L. Kuegeler

Terdapat keraguan dan keheranan saat nama-nama 27 pesepakbola Jerman diumumkan di Dortmund pada 15 Mei.

Banyak yang ragu akan kondisi Manuel Neuer, yang belum 100 persen fit. Sejak September 2017 Neuer belum pernah lagi berlaga di ajang internasional karena cedera kaki.

Mesut Özil dan Ilkay Gündogan pun tidak difavoritkan karena hujatan kritik atas foto mereka bersama Erdogan. Meskipun banyak yang meminta agar Özil dan Gündogan dilepas dari timnas, Löw tetap memanggil mereka.

Satu-satunya kejutan pada skuad yang dipilih adalah dipanggilnya Nils Petersen, penyerang dari klub Freiburg, alih-alih Sandro Wagner, penyerang Bayern München.

Masih ada kemungkinan Petersen tidak jadi terbang ke Rusia karena empat pemain masih akan dikurangi dan tim inti akhir akan diumumkan pada 4 Juni. Tetapi yang sudah pasti tidak akan terbang ke Rusia adalah pesepakbola yang mencetak gol kemenangan Piala Dunia 2014 Jerman, Mario Götze dan rekan yang memberi umpan silang padanya, Andre Schürrle.

Kenapa Götze tidak dipilih?

Karir sepak bola Götze mulai naik saat ia menjadi pemain BVB Borussia Dortmund. Di seluruh pertandingan musim 2012/13  ia mencetak 16 gol dan 20 umpan sebelum akhirnya setuju pindah ke Bayern München, yang menjadi lawan BVB di final Liga Champions musim itu.

Pindah ke Bayern München nampaknya bukan langkah yang tepat. Meskipun ia memiliki awal yang baik di München, di mana ia berkontribusi 14 gol dan 13 umpan, Götze menjadi sosok yang terpinggirkan dikarenakan serangkaian cedera dan hilangnya performa baik yang akhirnya membuat ia kembali ke Signal Iduna Park.

Sekali lagi, langkah itu dinilai belum berhasil untuk mengembalikannya ke performa sempurna. Meskipun dia bermain lebih lama dalam beberapa pertandingan terakhir, Götze hanya mencetak dua gol di Bundesliga musim ini.

Löw dikenal memiliki kesetiaan yang besar kepada pemain, seperti yang ditunjukkan oleh keputusannya memilih Matthias Ginter, Mario Gomez dan Neuer di daftar sementara timnas Jerman.

Tetapi kepercayaan Loew pada pemain yang dulu menjadi anak emas sepak bola Jerman telah diuji di luar batasnya. Gagal mencetak gol saat bermain di Piala Eropa 2016 ditambah dengan sakit, cedera dan penampilan buruk menjadi alasan Löw untuk tidak mengikutsertakan Götze pada skuad pilihannya.

Löw mengatakan dia "merasa menyesal" untuk pemain berusia 25 tahun itu sebelum menambahkan bahwa "musim ini dia benar-benar tidak dalam performa yang seharusnya - saya berharap dia kembali."

Musim panas untuk istirahat dan proses penyembuhan mungkin menjadi hal yang lebih menguntungkan bagi Götze. Liburan penuh di Juni-Juli bisa ia manfaatkan untuk mengembalikan performa baiknya untuk memulai musim baru dengan pelatih baru Dortmund.

Nils Petersen: Pilihan yang mengejutkan

Löw membuat keputusan mengejutkan dengan tidak memasukkan penyerang Bayern München, Sandro Wagner, ke dalam skuad sementara piala dunia. Pelatih Jerman ini yakin pilihannya Nils Petersen adalah seorang penyerang yang bisa membuat perbedaan di Rusia.

Fußball Bundesliga 1. FC Köln - SC Freiburg
Nils Petersen, pemain berusia 29 tahun yang kemungkinan akan melakukan debut bersama timnas Jerman di Rusia.Foto: Getty Images/Bongarts/D. Mouhtaropoulos

"Pekerjaan saya sebagai pelatih nasional, sayangnya, untuk menghancurkan impian,” kata pelatih yang baru diperpanjang kontraknya hingga 2022 itu. Dia baru saja ditanya tentang salah satu topik terpanas hari itu: tidak dipanggilnya striker Bayern München, Sandro Wagner. Pemain ini dilaporkan menangis sepanjang sesi latihan klub setelah pengumuman skuad disampaikan.

Tidak memanggil pemain berbakat adalah bagian tak terpisahkan dari peran pelatih timnas mana pun. Sebaliknya, sisi lain dari pekerjaannya tentu saja adalah kemampuan untuk membuat impian seorang pemain menjadi kenyataan. Salah satu contohnya adalah dimasukkannya kapten SC Freiburg yang belum pernah terpilih sebelumnya dalam skuad timnas, Nils Petersen.

"Ini adalah suatu kehormatan besar bagi saya," kata Petersen kepada wartawan setelah daftar skuad sementara diumumkan. "Saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk terlibat dalam momen terbesar musim ini.”

Dia memang harus bersyukur. Löw bisa saja dengan mudah memilih Wagner. Lalu kenapa Petersen yang dipilih? Sederhana saja. Itu karena Petersen layak mendapatkannya. Ia adalah pesepakbola Jerman yang paling banyak mencetak gol di Bundesliga musim ini. Oleh karena itu, sudah menjadi sesuatu yang alamiah bagi Löw untuk mempertimbangkan Petersen ke dalam skuad piala dunia. 15 gol liga Petersen untuk Freiburg juga menjadi penentu kunci timnya tidak terdegradasi musim depan.

Sebaliknya, 14 gol liga dicetak Wagner untuk dua klub yang sangat unggul di Bundesliga, Hoffenheim dan Bayern München. Keputusan Wagner untuk pindah ke Bayern München dan menjadi cadangan untuk Lewandowski nampaknya telah mengorbankan karirnya.

Satu keunggulan Petersen yang tak dimiliki oleh penyerang lain adalah kemampuannya untuk mencetak gol yang disebut 'Jokertöre' – atau gol dari bangku cadangan. Pemain berusia 29 tahun itu adalah penyerang cadangan terbaik di Bundesliga dengan 20 gol. Ini adalah bakat yang bisa sangat bermanfaat untuk timnas di tahap akhir turnamen.

"Ini bukan keputusan melawan Sandro," jelas Löw pada konferensi pers pasca-pengumuman. "Dia sudah membuktikan kelasnya bersama kami. Keputusan seperti ini selalu dibuat untuk kepentingan tim dan saya berharap banyak dari Petersen. Dia adalah 'joker' yang sangat baik."

Tingkah laku Wagner juga menjadi hal yang dipertanyakan. Dia secara terbuka menyatakan beberapa kali musim ini bahwa dia akan berlaga di piala dunia, bahkan dengan memberi kesan bahwa jika ia tidak dipilih maka itu adalah keputusan yang "gila". Ini juga yang tampaknya menjadi boomerang untuknya. Löw suka anggota pasukannya menjadi pemain tim yang memprioritaskan kepentingan tim di atas segalanya. Kepemimpinan tenang Petersen di Freiburg musim ini jelas menunjukkan itu dan Low tidak perlu dibuat pusing oleh tingkah lakunya.

na/vlz (dw)