1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Gara-gara Menari Erotis, 10 Turis Ditangkap di Kamboja

29 Januari 2018

Sepuluh wisatawan asing terancam setahun penjara karena dianggap lakukan aksi ‘tarian pornografi’ saat berpesta di dekat candi penting di Angkor. Pemerintah Kamboja gencar memantaui foto di lokasi wisata.

https://p.dw.com/p/2rgdJ
Kambodscha Touristen wegen "Porno-Tanz" verhaftet
Foto: Getty Images/AFP/C. Raksmey

Lima warga negara Inggris, dua orang Kanada, seorang warga Norwegia, satu orang turis asal Selandia Baru dan satu lagi dari Belanda, adalah 10 warga asing yang ditahan kepolisian Kamboja dengan tuduhan melakukan ‘aksi pornografi‘. Kamis (25/01), aparat Kamboja menggerebek sebuah vila sewaan di Siem Reap, tak jauh dari kompleks candi terkenal di negara itu, Angkor Wat.

"Vila inii disewa oleh turis asing yang menggunkannya untuk acara minum dan ikut serta dalam tarian porno," demikian pernyataan kepolisian yang disampaikan kepada Surat kabar Khmer Times. "Penyelenggara pesta meminta setiap konsumen untuk membayar 10-15 dollar AS untuk tiap kunjungan.” Tak lama kemudian aparat pun langsung merilis sejumlah foto di situs kepolisian nasional Kamboja yang memperlihatkan sekumpulan pemuda yang berpakaian lengkap memperagakan perilaku erotis di sebuah pesta. Aparat tidak menjelaskan lebih lanjut tentang siapa yang telah mengambil foto dan mengunduhnya ke media sosial.

Baca juga: Indonesia Berantas Konten Negatif dari Internet

Pengadilan menanti

77 orang asing yang menghadiri pesta tersebut langsung diizinkan meninggalkan pesta dengan peringatan, namun 10 orang lainnya ditahan dan menghadiri persidangan pada Minggu (28/01). Kerabat dari salah seorang tahanan yang hadir di persidangan tersebut mengatakan kepada Phnom Penh Post bahwa tersangka telah mendekam dalam sel sebelum sidang dimulai karena tuduhan memproduksi ‘foto pornografi'.

The Guardian menyebutkan akibat tuduhan tersebut, para tahanan akan terancam hukuman 12 bulan penjara. Meski demikian, para tersangka sebelumnya bisa menghabiskan enam bulan dalam sel selama proses pengadilan.

‘Bertentangan dengan budaya kami‘

Para tahanan terdiri dari ekspatriat dan turis yang telah berada di Kamboja selama beberapa bulan, ungkap Duong Thavry, Kepala Departemen Anti-Perdagangan Manusia dan Perlindungan Anak Kamboja. "Kami menindak karena mereka telah melakukan aktivitas yang bertentangan dengan budaya kami," ujar Duong Thavry kepada AFP.

Kementerian Luar Negeri Inggris memastikan bahwa mereka telah menghubungi warga negara Inggris yang terkena masalah di Asia. "Kami membantu lima warga Inggris yang ditangkap di Kamboja dan memberikan dukungan kepada keluarga mereka," demikian konfirmasi yang diberikan lembaga negara ‚The Black Country‘ itu kepada AP.

Memata-matai gambar turis

Pemerintah Kamboja tengah gencar memantau para pengunjung yang memposting foto mereka di kawasan candi di Kamboja. Tahun 2015, lima orang turis asing dideportasi karena mengambil foto telanjang di Angkor Wat. Sejak itu, manajemen kawasan wisata Kamboja memberi ultimatum bahwa setiap turis yang berpakaian minim dilarang masuk ke situs bersejah tersebut.

Taman Arkeologi Angkor tak hanya menjadi simbol nasional, namun situs warisan dunia yang menyimpan peninggalan bersejarah dari kerajaan Khmer dari berbagai periode berbeda, mulai dari abad ke-9 hingga ke-15.

ts/ (DPAE, AP, AFP)