1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dampak Radiasi Fukushima Pada Organisme

23 September 2016

Bencana nuklir Fukushima picu kontaminasi radiasi pada lingkungan dan kehidupan. Kini diteliti efek jangka panjang paparan radiasi dosis rendah pada tubuh hewan ternak.

https://p.dw.com/p/1K6zJ
Japan Okuma Fukushima Messgerät 213 micro Sievert per hour
Foto: Getty Images/AFP/T. Hanai

Dampak Radiasi Fukushima Pada Organisme

Bencana atom di Fukushima Jepanmg setelah meledaknya reaktor nuklir Daiichi akibat gempa dan tsunami 2011 menyisakan banyak pertanyaan bagi warga lokal. Terutama apa dampak kontaminasi radiasi dari reaktor nuklir yang mengalami peleburan inti bahan bakarnya pada makhluk hidup? Apakah memicu penyakit? Atau mutasi genetika membahayakan?

Kini sejumlah ilmuwan Jepang mencoba menjawabnya dengan melakukan penelitian pada ternak sapi yang masih dipelihara di kawasan bencana yang sebetulnya merupakan zona tertutup. Sesaat setelah bencana nuklir Fukushima terjadi, pemerintah di Tokyo mengeluarkan perintah evakuasi puluhan desa dengan radius 30 km dari pusat bencana nuklir. Zona ini dinyatakan sebagai kawasan tertutup, karena kontaminasi tinggi radiasio nuklir.

Para petani dan peternak di zona tertutup juga diperintahkan memusnahkan hewan ternaknya. Tapi sejumlah peternak membangkang, dan tetap membiarkan ternak sapinya hidup, walau daging atau susunya dilarang dikonsumsi. Para ilmuwan harusb berterima kasih kepada petani "keras kepala" ini.

Riset efek negati radiasi untuk anak cucu

Seorang peternak "keras kepala" bernama Fumikazu Watanabe mengatakan: "Bagi saya membiarkan ternak sapi tetap hidup, untuk tujuan penelitian, merupakan kewajiban agar generasi mendatang mengetahui, apa dampak negarif radiasi nuklir pada makhluk hidup".

Kini para ilmuwan lintas disiplin keilmuan, terutama pakar radiasi dan pakar peternakan dari beberapa universitas kenamaan di jepang mulai melakukan pengambilan sampel darah dan meneliti efek negatif kontaminasi radiasi di Fukushima.

Prof. Kaiji Okada, guru besar peternakan dan pertanian dari Universitas Iwate mengatakan."Efek radiasi nuklir dosis rendah jangka panjang dari pelumeran inti nuklir reaktor atom pada tubuh organisme, berbeda dengan efek bom atom. Sejauh ini kami belum bisa menarik kesimpulan apapun dari efek kontaminasi Fukushima."

Namun Prof. Okada juga mengakui, pada sejumlah hewan ternak itu ditemukan gejala Leukemia alias kanker darah. "Apakah itu ada kaitannya dengan kontaminasi radiasi nuklir, masih dalam penelitian tim ahli", ujar dia. Okada menambahkan, masih diperlukan monitoring jangka panjang untuk menarik kesimpulan efek radiasi Fukusihma. Tujuannya, untuk mengambil tindakan yang tepat, jika bencana nuklir semacam itu terulang di masa depan.

as/ap(aptn)