1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

251010 D Geschichte Auswärtiges Amt

26 Oktober 2010

Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh sebuah komisi sejarahwan membuktikan bahwa Kementerian Luar Negeri terlibat dalam kejahatan Nazi.

https://p.dw.com/p/PoNk
Kementerian Luar Negeri Jerman di BerlinFoto: picture alliance/dpa

Sejarahwan asal kota Marburg Eckart Conze teguh pada kesimpulannya terkait masa lalu Kementerian Luar Negeri Jerman. Di zaman Nazi kementerian itu ternyata bukan merupakan tempat perlawanan, seperti yang sering dipamorkan oleh lembaga tersebut, tapi sebaliknya. Kebanyakan diplomat merasa lega setelah Adolf Hitler berhasil merebut kekuasaan di tahun 1933, demikian papar Conze.

Tidak lama kemudian, lembaga itu bertindak sebagai salah satu instansi kejahatan di zaman Nazi. Terbukti, para diplomat merupakan pelaku dan pengikut kejahatan Nazi. Hanya beberapa diplomat yang mengabaikan tekanan dari atas dan berani melakukan perlawanan.

"Tahun 1933 Kementerian Luar Negeri terlibat dalam politik kekerasan Nazi. Secara aktif lembaga itu turut berperan dalam pengejaran dan pembunuhan warga Yahudi di Eropa. Dan saya tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata yang lain, ketika itu kementerian luar negeri Jerman merupakan organisasi kejahatan,“ dipaparkan Eckart Conze.

Tokoh-tokoh penting yang ikut berperan dalam kejahatan tersebut misalnya, diplomat unggulan dan yang saat itu menjabat sebagai sekretaris negara di Kementerian Luar Negeri, Ernst von Weizsäcker. Ia adalah ayah dari mantan Presiden Richard von Weizsäcker. Hanya segelintiran pelaku kejahatan Nazi dari jajaran diplomat tinggi yang berhasil diadili. Ernst von Weizsäcker adalah salah satunya. Ia divonis hukuman penjara tujuh tahun.

Sementara itu, setelah Perang Dunia II Kementerian Luar Negeri berhasil menghapus bukti-bukti keterlibatannya dalam kejahatan perang. Lembaga itu bahkan ikut membantu melindungi penjahat perang yang buron. "Di sini sebuah bagian dari sejarah Jerman dihapus. Ini merupakan pemalsuan sejarah. Informasi penting disembunyikan. Secara sistematis sejarah Jerman direkayasa,“ ungkap Conze.

Selama empat tahun, Eckart Conze, rekannya Norbert Frei, sejarahwan Amerika Serikat Peter Hayes dan sejarahwan asal Israel Moshe Zimmermann meneliti masa lalu Kementerian Luar Negeri Jerman. Hasilnya dirangkum oleh empat peneliti itu dalam buku setebal 900 halaman. Bagi sejarahwan Israel Zimmermann, yang mengajar di Yerusalem, keterlibatan Kementerian Luar Negeri dalam kejahatan Nazi identik dengan sikap rakyat Jerman zaman itu.

"Antara 1933 dan 1945 masyarakat Jerman adalah masyarakat yang terdiri dari penjahat dan merupakan organisasi kejahatan. Hal ini juga berlaku bagi Kementerian Luar Negeri, Keuangan dan Perhubungan. Masalahnya, dan ini terbukti dalam studi penelitian kami, landasannya korup, nasional-sosialis dan rasis,“ dikatakan Zimmermann.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyambut baik laporan komisi sejarahwan tersebut. Laporan itu merupakan dokumen penting yang di masa mendatang akan dijadikan bagian dari pendidikan diplomat, demikian tutur Westerwelle kepada stasiun televisi ARD. "Terungkap sejumlah kejadian yang sangat mengejutkan dan terbukti betapa dalam keterlibatan diplomat unggulan dalam resim diktator, kejahatan perang, kerajaan ketiga pimpinan Hitler. Di pihak lain, juga muncul beberapa nama yang sebelumnya tidak dikenal. Nama tokoh-tokoh yang berani mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan warga Yahudi. Diskusi ini masih akan berlangsung lama“.

Mantan Menteri Luar Negeri Joschka Fischer, dari Partai Hijau, pada tahun 2005 mengutus komisi tersebut untuk menyelidiki keterlibatan kementerian luar negeri pada zaman Nazi.

Bettina Marx/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk